Sabtu, 13 Agustus 2022

MENGGAMBAR SANG DEWI

Sebiasanya sebelum menggambar sebut saja corat coret bikin sket tokoh yang disakralkan,saya mesti doa dulu.meminta ijin yang di gambar apakah boleh di sket.dibeberapa kasus kalo nggak "Diparengi" biasanya ya nggak jadi
.yang digambar benar benar tidak bisa di  gambar,atau tiba-tiba nggak ada keinginan sama sekali. tetang gambar menggambar tokoh sakral saya jadi teringat salah satu kenalan saya yang dulu pernah dapat uang 1 milyar oleh
bossnya yang orang jepang. Ia kenalan saya ini akan dibayar berapa saja asal mau menggambar Nyai Roro Kidul. Kenalan saya ini menolak keras karena bagi dia sama saja bunuh diri. Tetapi Boss kenalan saya terus mendesak dan bersikeras akan bayar berapa saja kalo berani menggambar
Nyai roro kidul.Alhasil kenalan saya tersebut telpon dari jepang ke jawa mohon bapaknya untuk bikin selametan dijawa dan minta ijin untuk ngelukis beliaunya penguasa laut selatan.Dan dihari yang ditemtukan kenalan saya itu melukis ditepi pantai Jepang dengan selamat sentausa bersama uang 1 milyar ditangan.
lain dia lain saya. hari itu saya mensket Dewi Kili suci.dan yang keluar dari sketan saya.adalah seorang bikuni,dengan rambut cepak sehelai kaian sebagai pembungkus tubuh beliau.saya jadi bingung padahal digambarkan di internet beliau seperti putri raja yang berkuluk dengan pakaian yang indah.layaknya dewi tara...
Saya pun meriset dari parasasti semasa kerajaan Prabu airlangga akhirnya ketemu dengan prasati pucangan yang menceritakan kebesaran  kejayaan juga silsilah prabu Airlangga.Sayangnya prasasti ini dicuri oleh Rafles dan dikirimke Kalkuta India. prasasti inilah yang disebut CALCUTA STONE.Prasasti Pucangan berbahasa Sanskerta dan Jawa Kuno,berasal dari tahun 963 Saka atau 1042 Masehi.
Dibait ke enam prasasti  saya temukan fakta yang mengejutkan ternyata putri mahkota kerajaan Kahuripan ternyata adalah penganut Buda. Padahal Sang Airlangga sendiri seorang Hindu dan nisbatkan sebagai titisan Dewa Wisnu...inilah fakta yang saya temukan diakhir prasati Pucangan....
"tasya atmajā akaluşamanāsavāsaramyā hamsī yathā sugatapakşa sadābhavad dhā rājahaṃsamud[ā]m eva vivarddhayantī śrī iśanātungavijayeti rarāja rājñī"
Anak perempuannya pengikut Buddha, ibarat angsa betina yang berada pada telaga Manasa yang suci sebuah tempat kediaman yang disenangi, yang selalu memberikan keharuman pada raja yang bagaikan angsa (jantan). Demikianlah, menjadi makmurlah ratu Śrī Īśānatuṅgawijaya, dia memerintah sebagai ratu.,
Nah ya... Loss doll wae..@rawont220813