Sabtu, 19 April 2014

Buruh , mass transport dan .. JANCOK !


Hampir 5 menit menunggu...akhirnya ia bisa naik bis antar kota.walo berdesakkan iapun tetap naik juga.bis non ac.tempat segala campur bawur berkumpul.dari asongan pengamen,penjual lem sampai orang berkopiah yang minta sumbangan yang katanya untuk pesantren ini itu.



seperti bandrolnya non ac.adalah bis yang bebas untuk merokok bagi perokok.jangan kaget walaupun ada larangan merokok di tempat umum oleh pemerintah dan haram hukumnya merokok ditempat umum oleh MUI,merokok dalam bis non ac adalah sah dan halal hukumnya.sudah jadi legenda,slogan pemerintah itu pasti anget2 tai ayam.siapa yang nggak tahu klo sebagian besar pajak untuk pembangunan di sumbang oleh cukai rokok dan tembakau.dan yang beli rokok kebanyakan orang2 menengah kebawah.paling banyak 

bahkan dari kalangan kelas kere seperti ia.bosnya pernah bertanya pada nya :"....,kamu cobalah hitung.sehari kamu merokok habis 1 pack rokok. 1 pack kira kira 9ribu.9ribu kali 30 sama dengan 270 ribu.270 ribu kali 12 sama dengan 3 juta 240 ribu.kamu sudah ngrokok berapa tahun ? okelah kita buat 10 tahun..cobalah kamu hitung.itu sudah bisa untuk beli mobil din..""jancook3 " gerutunya.kepalanya pusing memikirkan angka angka itu.teringat tetangganya yang keja di perusahaan rokok yang setiap tahun selalu bisa gonta ganti mobil baru,merenovasi rumahnya kearah atas....

.pikiran2 aneh selalu berseliweran di otaknya.pertanyaan-pertanyaan ekstrim memenuhi dinding otak dan batinnya."sampai kapan ia harus bekerja seperti ini ? " "apa iya ia harus menyekolahkan anaknya di sekolah biasa-biasa saja ? " di sekolah yanng mengandalkan dana BOS ?sementara sudah jadi rahasia umum banyak sekolah negeri berlomba-lomba ingin menjadi sekolah berbasis internasional yang tentunya tidak ada dana bos nya.dan itukan celah untuk cari obyekan para guru setelah pemerintah melarang ngobyek disekolahan..?

bis non ac yang ditumpangi bergerak cepat.kadang mengerem mendadak.minta ampun perut nya seperti dikocok.padahal pagi tadi ia belum sempat mengisinya dengan apapun... suara sumbang pengamen kecil itu mengingatkan pada nasibnya.nasibnya sama dengan pengamen itu mengemis pada orang orang yang berduit.lihatlah dijalanan. dijalan ini siapa yang mengendarai mobil mobil bagus itu?orang yang berduit.kulitnya putih senyum tipis,mata sipit.....ah rasis banget kamu!

matahari sudah setinggi kaca cendela bis.sinar terangnya menembus kaca film bis yang sudah mulai pudar warnanya.mata nya ketap ketip menahan silau dan pedih karena kurang tidur.jam sudah menunjukkan 7 lebih 45.dan ia masih di bis ini.rasa resahnya makin menjadi-jadi ketika bis yang ditumpangi sudah berhenti sejak 10 menit tadi...kalaupun ia keluar dari bis ini kemudian jalan kaki,ganti naik ojek,dan cari bis lagi... sudah tak ada uang untuk itu.boro boro naik ojek,beli sepotongtahu pun ia tidak berani..klo dilanggar ia bisa berangkat tapi tak bisa pulang ke anak bini......"jancook3 " tragis sekali memang nasib buruh seperti dia.ketika para pegawai negeri dapat kenaikan gaji atau gaji ke 13.semua bahan pokok juga ikut naik.orang lain yang naik, dia yang kena getahnya.kadang ia juga iri dengan para aparat negara.mereka sudah bergaji besar tapi masih juga dapat kortingan setengah harga kalo naik bis...kenapa tidak dia yang buruh atau petani atau nelayan atau orang orang kere kere itu ? jangan jangan ada kolusi konspirasi antara PO bis dengan para penguasa itu ? "ahh aku terlalu berfikiran buruk ..ngelanturrrr lagi .kebanyakan nonton film,kali ya?"

 (porong diatas Bis akdp akhir maret 2011)



Selasa, 15 April 2014

Kembang kopi 2


\

Hari ini yang aku baui di setiap jalanan adalah aroma kembang kopi mekar. Angin dingin dan sekitar desirnya membirukan ujung jemariku disetiap hentakan gas sepeda motor yang di hela. tiba ditikungan itu. Aroma kembang kopi   yang semerbak mengambang di udara malam, mengingatkan aku pada cerita-cerita orang-orang desa tentang dunia orang bajang, dan  para peri.Bulu kudukku meremang. peka menangkap sense itu.
Kembang kopi harumnya menghantui aku.laksana  parfum dewi dewi dari kayangan ,ia melekat tak putus-putus.jalanan menurun berkelok tanpa lampu penerangan jalan.makin tak kentara ketika kabut tebal menyelimutinya. Jarak pandang yang semeter dua, membuat kecepatan sepeda motorku seperti pedati kelebihan beban.
 gelap sekali! apa ada pemadaman listrik? semua gelap seperti dalam gua. ,tatkala tanpa sengaja ban depan masuk dalam lubang aspal.BRAKK begitu kerasnya sehingga speda oleng kekiri  keluar dari aspal....
berhenti sejenak  untuk memeriksa,dari cahaya led ponsel ku tahu bahwa ban depan kempes! kemana harus aku mencari tukang tambal ban di jam segini.ditengah jalannan gelap gulita?berhenti sebentar mengamati medan sekitar. Kulihat di langit  tak ada satupun bintang yang muncul.langit tertutup kabut tebal.kanan kiri adalah hutan kopi dan pinus.
Tak mau berlama disitu sepeda aku tuntun, mesin dan lampu  yang menyala membantu aku menulusuri jalan landai ini. Gas yang kadang aku geramkan dengan keras membantu aku untuk menerangi alam sekitar. tujuanku kali ini adalah menemukan satu rumah untuk meminjam pompa angin tangan,atau  syukur ada tukang tambal ban.
Napas ku terengah-engah.keringat mengalir deras.kalo pas begini , ketika napas satu-satu , batuk terbata-bata  hingga  badanku terguncang-guncang keras , baru aku  menyatakan kapok untuk tidak merokok lagi.  Dan baru aku berjanji pada diriku sendiri untuk berhenti merokok.
dalam kesendirian di malam buta seperti ini. seperti orang kerdil yang melalui hutan belantara gelap gulita. dimasa mudaku yang sok romantis,dulu ya dulu pernah aku mengalami hal yang  lebih buruk dari ini.  untuk  membelikan bunga cressent putih .akupun  memilih untuk  tidak mengisi bensin si pitung untuk serangkum bunga cressent putih. Dari tugu mbluyah rejo  hingga ring road Jombor aku dorong si pitung. Ya seperti malam ini.
Di tengah perjalanan  Aku memutuskan untuk berbalik arah ke MMTC.di belakang  gedung itu  tinggal teman  SMA. karena ingin mempersingkat  jalan aku putuskan untuk menyeberangi  jalan ringroad yang lebar dan berbatas  bahu jalan di tengahnya.Keputusan untuk melakukan ini sebenarnya sangat berbahaya . Tetapi berdasarkan pertimbangan hari sudah larut pasti akan sepi tidak akan ada kendaraan lewat. Dan perkiraan  tersebut salah! dari arah kanan ku truk tangki pengangkut bahan bakar  melaju sangat kencang. bahkan tidak mengurangi kecepatannya sama sekali. Aku yang berada tepat ditengah bahu jalan kebingungan. Secara reflek aku angkat si pitung melewati bahu jalan. TEEEEENNNNNNNN begitu keras klakson angin truk litu. tersentak keras aku.
Pemandangan yang aku lihat adalah si pitung sudah ada di seberang jalan melewati bahu jalan. bahu   jalan   setinggi 35 cm itu! dalam keadaaan yang masih kebingungan karena kejutan tak terduga itu, aku mencoba mengumpulkan  serpihan  ingatan satu per satu. Yang kuingat beberapa detik sebelum truk tangki itu menyambar si pitung  ,dengan dua tanganku aku mengangkat motor keluaran tahun 80 puluh akhir itu begitu mudahnya.seperti mengangkat sebuah  sepeda onthel saJa.
Dan malam itu  aku tuntun BMW (bebek merah warnanya) sambil meyusuri pinggiran ringroad  dengan pikiran bertanya-tanya kok bisa ya? dari langit yang cerah malam itu  bintang-bintang berkelip dengan gembiranya. Bintang pun jatuh tepat didepanku berwarna biru.suara desingannya terdengar dengan keras.menyambar pohon beringin didepanku hingga  daunan nya memercikkan  pijar api  kuning kemerahan seperti mercon air mancur. (masih berlanjut)