Dalam buku ke enam ,
Matahari dan Bulan,
“MUSASHI”(1935) karya Eiji Yoshikawa, diceritakan
Musashi menghadap seorang pejabat negara ,yang dipertuan Sakai
Tadakatsu, kedatangan ronin desa itu adalah karena ia merupakan salah
satu kandidat jago pedang yang akan menjadi guru para Shogun. Dalam
perjalanannya menuju tempat pejabat tersebut terjadi pergolakan
didalam alam pikiran Musashi.Pada prinsipnya ia ingin menolak
pengangkatannya sebagai pelatih pedang Shogun itu. Akan tetapi karena
jasa baik para temannya ia tidak bisa menolak permintaan itu...
“pagi itu ia tak bisa
meloloskan diri dari perasaan bahwa kalau ia berpuas diri dengan
kedudukan tinggi,cita-citanya mengenai jalan itu ( jalan pedang
) akan gugur”....
Musashi tidak mau terikat dalam
sebuah lingkaran kekuasaan.Kekuasaan akan menjadikan rantai pengikat
kaki. Ia tak mau jadi pendukung tentara barat atau timur. Jalan
baginya adalah JALAN PEDANG. Musashi adalah dirinya sendiri.Kesucian
jalannya adalah :penerapan ilmu pedang demi perdamaian....
Pagi itu Musashi berpakaian resmi
kebesaran dengan berkuda cantik yang berpelana indah ,menuju ke
benteng melalui jalan yang terang benderang oleh sinar matahari
pagi....
********************************
Saya teguk air minuman dalam gelas itu. Seusai pelaksanaan buka
bersama dengan para Adventure Rider(AR). Malam itu 3
pentolan AR berkumpul di basecamp “Slendro Merah Putih (SMP)“
yaitu tempat kakak saya. SMP bukan kelompok atau klub.Slendro MP
hanyalah ajang dimana kami yang sevisi disatukan. Penamaan Slendro
bukan karena itu “sesuatu “ yang nyeleneh waton atau celelekan
serta selenge'an., BUKAN itu! Slendro karena ia adalah salah
satu warisan budaya bangsa kita .Dan merupakan salah satu
tangga nada yang paling unik dan tertua didunia ini. Dan semangat
nenek moyang kita yang menciptakan tangga nada Slendro ini yang
harus kita “uri-uri “. Semangat DARE TO BE
DIFFRENT, DARE TO RESPECT THE DIVERSITY .
Hanya saja karena kita menganut paham GATHOLUCU maka di
gathok-gathok ake dadi lucu : maka jadilah selogan kami
“Seneng LelungaN Dolan Rombongan. “
Merah Putih ARTINYA
: berani karena benar, DARE BECAUSE IT'S ALL RIGHT! DARE
BECAUSE IT'S SAVETY! Maka jangan kaget kalo jargon yang kita
pakai adalah : WANI OPO ORA? Selama keyakinan kita mengatakan
berani,dan itu memang memungkinkan kenapa tidak?
Bapak bangsa kita Soekarno dalam bukunya "Penyambung lidah rakyat" mengatakan merah putih adalah lambang kehidupan. merah mewakili darah manusia juga hewan,putih melambangkan getah tumbuhan,
merah mewakili jasad ,jasmani, badan yang bersifat kasat mata, sedangkan putih mewakili ruh yang bersifat tak terlihat atau ghoib. dalam kehidupan keseharian masyarakat jawa warna putih dan merah senantiasa hadir dalam setiap proses kehidupan dari lahir hingga mati. bubur merah dan bubur putih selalu hadir dalam setiap kegiatan serimonial orang jawa. Bahkan dalam rapalan kesealamatan ala orang jawa warna -warna ini disebutkan. "bawang abang bawang putih setan ora doyan demit ora ndulit,sluman slumun selamet..."
AR maupun SMP mempunyai kesamaan visi, kita sama-sama menyukai
berkendaraan dalam sebutan kami “MENGEXPLOR” satu daerah
menggunakan sepeda motor . ADVENTURE RIDER maupun SLENDRO MERAH
PUTIH tidak terikat dalam klub sebuah merek sepeda motor itulah
kesamaannya.
Masalah jalan aspal ataupun tanah bukan masalah lagi tentunya.
sore itu event BUKA BERSAMA ADVENTURE RIDER di Pandaan,
berlangsung dengan meriah,sekitar 26 simpatisan dari berbagai daerah
menyemarakkan acara tersebut, tercatat yang hadir Rider Pasuruan,
Rider Mojokerto,Rider Sidoarjo,Rider Surabaya,Rider Malang, Rider Pandaan dan satu tamu dari jauh Rider Bali.
Dalam suasana langit
temaram kota Pandaan di sebuah lapangan kosong di depan basecamp SLENDRO MERAH PUTIH yang biasanya merupakan ajang cross ,
kami menggelar tikar berkumpul makan dan tertawa bersama...dalam
sebuah lingkaran kami berkenalan dan bersatu dalam suasana persaudaran tanpa
mempedulikan apa klub kami apa jenis motor kami,apa merek motor
kami..itulah semangat yang diimpikan para nenek moyang kita pencipta
tangga nada SLENDRO. “DARE TO BE DIFFRENT, DARE TO RESPECT THE
DIVERSITY “.
Seorang rider pernah berdikusi dengan saya tentang pembatasan
kebebasan seorang Rider,ketika ia menjadi satu anggota sebuah klub
maka ia tak boleh gabung dengan klub yang lain. Maka saya katakan itu
satu hal yang Naif, kenapa kita yang dikatakan sudah MERDEKA sejak
68 tahun yang lalu mau dikotak-kotakkan dalam perpecahan. Dan
rider itu mengatakan itu satu hal yang sulit. Saya pun mengatakan
dalam nada jokes saya :”itu akan gampang ketika anda sudah
berkacamata google transparan dan tidak berkacamata kuda,lagi....”
Saya yakin seorang Youk Tanzil Ring Of Fire tak akan
bersemangat mengelilingi negri ini beserta dengan putra-putra nya
untuk mengenalkan keaneka ragaman ritus ,kultur,adat budaya , dan
alam Indonesia, jika tidak berbekal semangat menghormati perbedaan.
Menghargai sebuah perbedaan sebagai suatu hal yang unik. Saya yakin
sekali mereka adalah orang- orang toleran yang berpegang teguh pada
filsafat sang sastrawan masa lalu “ Bhineka Tunggal Ika”
berbeda-beda tetapi tetap satu juga yaitu Indonesia....
Dalam rongga pemikiran saya RIDER adalah seorang RONIN ia bebas
menentukan jalannya.tentunya dalam koridor yang bersemangat bendera
Merah Putih. Berani karena Benar. Melangkah dalam rambu-rambu
kebenaran. Dan jalan apapun yang ditempuh entah itu landai,
curam,atau menanjak beraspal,berlumpur,ataupun berbatu cadas adalah
mutlak hak asasi pilihan setiap RIDER.....MERDEKA!
*******************************************
Setelah lama menunggu Musashi di ruang anggrek ,Yang Dipertuan
Sakai Tadatsu datang,beliau berkata pada ronin desa Mimasaka itu,
bahwa pengangkatannya sebagai instruktur pedang shogun dibatalkan
karena adanya keberatan dari dewan sesepuh karena reputasi buruk
tentang musashi yang didengarnya. Sebagai bentuk rasa simpatinya ia
berkata:” Barangkali saya agak lancang,tapi saya mendengar anda
punya minat akan seni,ini luar biasa untuk seorang samurai seperti
anda, Saya ingin memperlihatkan karya anda pada Shogun ,Saya pikir
seorang samurai yang terhormat tidak akan menghiraukan segala ocehan
orang banyak, dan tidak meninggalkan kata tanpa kemurnian jiwanya...”
sambil
berfikir tentang apa maksud kata-kata Sakai Tadatsu, ia menyiapkan
alat lukis dan cat untuk lukisan yang diminta oleh si tuan rumah.dan
untuk menghormati hari yang amat penting itu , Musashi memutuskan
untuk membuat satu lukisan yang cocok untuk dilihat Shogun atau
siapapun.
Sakai
Tadaktsu kembali ke ruangan tunggu, sambil menatap lukisan yang
masih basah,Lukisan tentang dataran Musashino,ditengahnya terdapat
matahari terbit bulat besar,berwarna merah menyala,yang
menggambarkan integritas keyakinan diri Musashi.selebihnya dibuat
dengan tinta untuk menangkap rasa musim gugur didataran itu. Sakai
Takadatsu menatap lama pada lukisan itu dan berkata pada diri
sendiri : “Kita telah lepaskan seorang harimau kedalam hutan
belantara”.
Dikejauhan
Musashi berjalan dengan mantab meninggalkan benteng itu...
oleh
E.rahmawan.untuk Jurnal kecil Rawont dan Slendro Merah Putih @2013