dalam semangat hari batik nasional maka hari itu kami sepakat ngetril dengan berbatik ria. Sebelumnya kami memang tidak ada rencana khusus untuk memperingati hari tersebut, apa yang kami lakukan TENTU mengundang simpati dari orang2 yang melihat kami dengan atribut yang agak lain, yaitu. berbusana batik. Mereka rata-rata tertawa melihat kami yang berempat berbatik dengan perlengkapan ngetrail kami. ada yang nyeletuk "mo kondangan kemana BRO?" kata seorang pengendara sepeda motor trail KLX yang berpapasan dengan kami. Kami pun menjawab mau kondangan ngetril mas. eh oh ya.. ini mungkin sdikit sumbangan kami untuk bangsa ini (baca bukan pemerintah ini )...sumbangan menyemarakkan hari batik nasional dari SEMPU Slendro Merah Putih. sebagai orang kecil gegap gempita kita adalah membeli batik dan memakainya khususnya pada hari-hari tertentu seperti saat ini. Kalo ingat batik saya jadi ingat seorang ibu pengembang batik dari Pandaan. Beliau dengan segala keterbatasannya mencoba bertahan untuk tetap nguri2 budaya leluhur nenek moyang kita ini. Beberapa tahun lalu saya mendengar kabar jika beliau akhirnya hirah kenegeri Jiran dan mengajarkan batik kenegeri itu...apa alasan beliau begitu? itu karena minimnya kesadaran dan perhatian bangsa dan pengelola negeri ini. Pertanyaannya jika BATIK dan Budaya kita yang lain di klaim sebagai milik negeri lain kita bisa apa.megap-megap marah ? |