langit meredup cahayanya tetap biru
kabarnya....bunga keningkiran
masih menatap langit
bukannya hujan akan turun?
tapi tidak hari ini!
kau masih menunjuk ini dan itu
bertanya apa mengapa
tanpa ucap O itu adalah
O itu karena
batu-batu dalam kepalamu
menguatkan kepalan tangan
untuk menerima apa yang di katakan
KEBENARAN menurut hati nurani
kemudian kau duduk membatu
tafakur merenungi kejadian
begawan ciptoning ialah Dananjaya
murka Sri Krisna menjelma raksasa
Semar adalah Samar
jadilah ia punokawan
kopi panas dalam gelas putih
asap mengepul dalam sebatang udud
Teman datang dan pergi
teman sejati selalu menemani
dari menara ke menara
doa yang digumamkan
dari menara kemenara
bau dilem hio dalam udara
segala bentuk doa
Tuhan pasti mendengar
siapa yang tahu sampai kapan ?
kapan sampai?kapan datangnya?
HMUNG SADERMI
itu istilahnya melakoni.
e.rahmawan