Kamis, 31 Mei 2012

Banyak jalan menuju JAWA













 "Banyak jalan menuju ke Roma."Pepatah tersebut saya pelintir menjadi "banyak jalan menuju Jawa".Orang Prancis menggunakan kata 'JAWA" sebagai kata lain "GILA-GILAAN".Sebagai orang kecil yang biasa-biasa saja. kadar keJAWAan saya tidak seperti Arthur Rimbaud penyair Prancis yang hidup antara tahun 1854 sampai 1891 itu. Saya tidak harus menjadi JAWA dengan berpasangan sejenis atau menjadi tentara desertiran.

Menurut Tuan Mario Teguh ,kita tidak memerlukan sekolam air untuk mati tenggelam,cukup dengan air segelaspun kita bisa mati tenggelam!  dan...Dalam lengkungan cakrawala biru lereng Arjuno,Minggu pagi itu ...saya dan kakak saya tenggelam dalam ke JAWAan kami. JAWA ala kadarnya....JAWAnya orang kecil,biasa-biasa saja.


**********************


perjalanan kepuncak bukit
menerabas rumpunan kaliandra dan kenikiran
jalanan makadaman mulai menghilang



Minggu pagi jalan beriringan,dari jalan Bypass,Duren sewu,Ketan iren lalu ke Taman dayu. Trail Honda CB   hitam 200 cc oprekan.Disampingnya  agak belakang DIABLO hitam 250cc trail juga.
Knalpot blombongan suaranya keras membelah langit biru kota Pandaan. Matahari bersinar terang,cahayanya menembus kaca helm hitam buram. Rasa kantuk masih mengganjal, karena semalam mata tak bisa dipejamkan .
Didepan  deretan  vila-vila megah, suara bising knalpot kami, membangunkan para sinyo, untuk  dimandikan babu-babunya.
tak seberapa lama aspal halus menghilang.berganti jalan makadam lebar setengah meteran. Hutan pinus membentang didepan.jalannya masih makadaman.
pinus hilang diganti dataran perdu kenikiran,berbunga kuning ,baunya harum,harum salimar .Disinilah  jalan makadam telah hilang. Jalan setapak rumputnya terbelah-belah, karena hujan semalam .Tanah lembab , ban kepleset kiri kanan....

lapangan alang-alang
latar belakang Arjuno dan Welirang

di belakang sana paberik-paberik dan vila-vila

saya tidak mencari jangkrik tapi kaki saya kena duri
iwak peyek-iwak peyek sego jagung.....asolehey

Mr.CiBI dan Mr Diablo



Mesin Diablo  dan  CEBE menderu-deru,Mengantar kami  sampai dipuncak bukit itu. Tanahnya lapang padang ilalang. Sejenak beristirahat melepas lelah. Air putih, menje's.ote-ote,tempe mendoan. sekadar pengganjal perut keroncongan.Sambil melihat dibawah sana.vila-vila megah yang sudah ketahuan, itu milik siapa.


istirahat sambil duduk mengamati

Tanah-tanah ,vila indah luas milik siapa
menikmati saat reda sebelum menjadi JAWA
berfikir keras tak ada gunanya.bikin pusing saja,saat santai sejenak

memeriksa sebelum JAWA!



*****************************










langit biru saksikan kami, JAWA!


Tanah lapang  luas padang ilalang. saksikan kami, menjadi JAWA!
Kami menggila , tahu ini tanah milik siapa. Gas motor sekeras-kerasnya.pacu sekencang-kencangnya. melintasi rumput ilalang .teguncang-guncang ,kadang terjungkal. garang kopling dipegang.meloncat tinggi standing dan terbang !

ditengah galau kami tertawa. melihat tuan tanah ternyata siapa.....
dalam kacau kami  mendengar, sajak entah darimana, asal suaranya, jelas ia dari  bawah sana.Didalam ngarai-ngarai ,yang sudah ketahuan milik siapa!



Si Miskin Melamun
Mungkin kelak bagiku
Satu malam menanti
Dengan tenang aku bisa minum-minum
Di satu kota tua

Lantas aku kan mati
Lebih puas sebab aku sabar
Andai sakitku hilang
Andai di kantung ada uang
Arah mana kan kujelang?
Negeri anggur atau utara

Ah melamun, bikin malu
Sebab kehilangan melulu
dan jika aku kembali
Jadi kelana yang dulu
Tidak bakal lagi terbuka
Pondok hijau itu bagiku

oleh :Arthur Rimbaud 1854-1891 
(“Si Miskin Melamun”)
diterjemahkan oleh Wing Kardjo



..dan, adzan lohor berkumandang suaranya bergema-gema....menelan sajak entah darimana.asal suaranya, jelas ia dari  bawah sana.Didalam ngarai-ngarai ,yang sudah ketahuan milik siapa . 
 Sekarang sudah waktunya pulang.Waktunya makan siang.......
akupun berdendang:  "Disini senang-disana senang, dimana-mana hatiku senang....." kemudian aku plesetkan : "Disini cina-disana cina...dimana-mana milik cina doang"
                                  (jangan marah memang kenyataannya begitu...)




Mei 2012,Tirta bening, Taman dayu. ,oleh Rawont






********************



Add caption









Sabtu, 26 Mei 2012

jangan lupa..

Soemanto for President

jangan lupa.tutup jendela.jangan lupa tutup pintu..semprotkan obat nyamuk biar kamu dan anakmu dan anak kita tak digigit nyamuk. jangan makan malam-malam,nanti kamu gemuk..kayak sapi.yang kamu gambar sendiri kala aku sakit...jangan lupa olahraga ,biar sehat...kalo perlu main barbel biar seksi hihihi....ingat usia sudah kepala tiga.kalo masuk angin segera minta kerik sama bi inah....jangan lupa kalo hutang ya dibayar...hutang kita kan bertumpuk-tumpuk kayak pakaian londrian itu...apalagi ya....ahh itu saja. jangan lupa berdoa sama Tuhan agar aku cepat kaya....dan sehat kuat...kayak sapi itu......jangan lupa  senyum terus.tapi jangan kebanyakan dari pada engkau dikira...agak gila....OH YA JUGA PEMILU TAHUN  DEPAN PILIH LAH PRESIDEN PILIHAN....jangan seperti aku ,aku lebih suka memilih SOEMANTO saja......jangan  lupa ya selalu gembira  kayak SOEMANTO....salam gombal dariku yang mencintaimu....hihihihi   HIDUP SOEMANTO! hidup Indonesia....@ rawont.2012



Bangsa Indonesia yang Asli .....




Pengantar dari Rawont, saya tidak bermaksud apa-apa menampilkan ini catatan. Tan Malaka melihat sejarah Indonesia dalam bingkai kacamatanya. TM juga melihat kultur budaya dari sisi sejarah,yang telah digali oleh beliau.dari perpustakaan ke perputakaan ketika melakukan pertapaan panjang  di masa  persembunyian,maupun masa beliau muncul.
Itulah kacamata beliau semasa itu...perkembangan kebudayaan,agama,semasa itu dari pikiran dan curahan batin seorang TAN MALAKA. 

"ingat jangan isi cangkir anda penuh-penuh...luangkan sedikit untuk setetes pencerahan......."


Bangsa Indonesia yang Asli .....
oleh :Tan Malaka

Jaman dahulu, tatkala bangsa Indonesia didesak oleh bangsa Tinghoa dan hindu keluar negerinya, Hindia-Belakang, dan melarikan diri ke Nusantara Indonesia, mereka telah mempunyai peradaban yang tertentu. Pak tani di jaman itu menjelma menjadi bajak laut yang sangat buas dan ditakuti orang. Dengan vintas (semacam perahu) kecilnya mengedari seluruh kepulauan antara dua lautan yang besar, antara Amerika dam Afrika. Penduduk asli dari India dan oceania ditaklukannya. Rimba raja hingga puncak gunung dijadikan huma. Rumah-rumah yang bagus didirikannya, permainan dan pengetahuan dimajukannya. Tatkala bangsa Barat dan Timur menyembah kepada pedang Jengis Khan dan Timurleng serta lari ketakutan, waktu itu mereka bukan saja menentang, tetapi dapat pula mengundurkan laskar Mongolia. Bajak laut bernama Pakodato dari kerajaan Singha Phore di Semenanjung Tanah Melayu pada tahun 500 dapat menggeletarkan kerajaan Tiongkok dan Hindustan dengan angkatan armada serta pedangnya.


Pengaruh Hindu

Agaknya hawa tropika di lingkungan katulistiwa, yang terutama menyebabkan teknik kita tak maju. Hawa yang subur dan melemahkan itu serta ksedikitan penduduk menjadikan kaum tani yang senang hidupnya itu tinggal diam dan menerima, sedang kepulauan yang sangat banyak itu menarik hati penduduk di pantai-pantai, kepada perantauan dan pengalaman. Menurut riwayat dapat diketahui, sesudah dibawa pengaruh Hindu, kebudayaan mereka bertambah naik dan mereka mulai berkenalan dengan perampas. Kejadian ini sesudah bangsa kita bercampur darah dengan penjajah-penjajah bangsa Hindu. Kini terbayanglah dalam otak kita kejadian-kejadian yang dapat digambarkan oleh kekejaman-kekejaman itu, yang membangkitkan tenaga terpendam jadi dinamis. Bukan oleh percaturan hidup kita sendiri (melawan atau antara kelas-kelas) maka penguraian kita perihal teknik kebudayaan feodalistis seperti tersebut di atas, tetapi disebabkan pengaruh yang datang dari luar.

Bangsa yang lebih pintar itu mengajarkan pemerintahan negeri , teknik dan kebudayaan yang lebih sempurna. Penduduk pulau Jawa yang suka damai itu belum mempunyai pertentangan kelas dalam arti yang seluas-seluasnya, tidak memberi kesempatan kepada pengikut-pengikut agaama Hindu untuk mempertaruhkan pertentangan kepercayaan mereka, yakni Hiduisme yang aristokratis dan Budhisme yang lebih demokratis. Ketajaman pertentangan agama oleh masyarakat Jawa yang tidak mengenal kelas itu dapat ditariknya. Banyak sedikitnya semua filsafat Hindu diterima oleh penduduk pulau Jawa yang asli. Siwa, Wisnu dan dewa-dewa agama Budha yang dalam negeri asalnya satu dan lainnya bermusuhan serta berpisah-pisah hidup bersama di pulau Jawa dengan damainya. 

Penduduk Jawa sekarang adalah “kristalisasi” dari bermacam-macam agama ketuhanan dan agama dewa-dewa (Animisme). Ia bukan seorang animis, bukan seorang Hindu, bukan seorang Budha, bukan seorang kristen dan bukan seorang Islam yang sejati.

Tetapi Indonesia menurut alam, dan Hindu-Arab dalam pikirannya. Di masa Empu Sedah, pengaruh bangsa Tionghoa makin lama bertambah besar. 
Telah pada tempatnya bangsa Tionghoa itu seboleh-bolehnya mempergunakan bangsawan Jawa sebagai perkakas untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.
Bila maksud ini tak berhasil dengan pengaruhnya itu, adakalanya dengan jalan revolusi mereka mencoba-coba merebut pemerintahan negeri. Tetapi supaya mereka dapat tetap memperoleh kemenangan mestilah mereka lebih kuat atau mendirikan satu kelas. Mereka haruslah menjadi anak negeri atau bercampur darah dengan bumiputera. Barulah mereka dapat menaklukkan raja dengan perantaraan kaum tani yang tidak senang itu. Karena bangsa tionghoa dalam hal sosial tetap tinggal dalam ketionghoaannya dan tak memperoleh pertolongan militer dari tanah air mereka, maka tak lamalah mereka sanggup mempertahankan kemenangan atas raja-raja Jawa itu.

Sudah tentu, penduduk bandar-bandar yang makin lama makin maju itu merasa beroleh rintangan dari kaum bangsawan di ibukota. Sebagaimana terjadi di negeri Eropah, penduduk bandar meminta hak politik dan ekonomi lebih banyak. Dari pertentangan antara pesisir dengan darat, perdagangan dengan pertanian, penduduk dengan pemerintahan timbullah satu revolusi yang membawa pulau Jawa ke puncak ekonomi dan pemerintahan.
Bila bandarnya mempunyai industri dan perdagangan nasional yang kuat, niscaya Jawa akan mengalami satu revolusi sosial yang dibangkitkan, dipecahkan dan dipimpin oleh tenaga-tenaga nasional seperti terjadi di Eropa Barat, jadi revolusi borjuis terhadap feodalis.
Tetapi Jawa sesungguhnya dikungkung oleh ramalan Empu Sedah: “orang asing akan memimpin”.

Seorang keturunan Hindu bernama Malik Ibrahim pada tahun 1419 dengan membawa agama yang belum dikenal orang di pulau Jawa datang di Gresik yang ketika itu penduduknya banyak orang asing. Dengan cepat ia memperoleh pengikut. Jadi boleh dikatakan kedatangannya ketika itu dengan membawa agama Islam bumiputera bagaikan beroleh “durian runtuh”, karena ketika itu sedang berapi-api pertentangan penduduk pesisir dengan ibukota. 

Keadaan bertambah kusut, dan pada akhirnya sampai ke puncaknya, penyerangan terhadap raja-raja yang dipimpin oleh seorang Tionghoa-Jawa, bernama Raden Patah, sehingga perbuatannya (Raden Patah) menghancurkan kerajaan yang ada. Hal itu menunjukkan lagi bahwa, seorang asing dengan membawa faham baru (agama Islam) dan untuk mempertahankan kedudukan saudagar-saudagar asing di pesisir itu,berhasil menjatuhkan kerajaan bangsawan setengah Hindu. Kerajaan Demak berdiri dengan kemasyhurannya! Tetapi akhirnya terpecah-belah oleh perang saudara yang dinyala-nyalakan orang asing yang cerdik jahat.

Jipang bermusuhan dengan Pajang, Demak dengan Mataram. Semua perang saudara ini, besar atau kecil, untuk kepentingan bangsa asing, dalam waktu singkat berakhir dengan kemenangan seorang Tionghoa-Jawa bernama Mas Garendi.
Dengan datangnya kekuasaan Belanda lenyaplah segala sesuatu yang menyerupai kemerdekaan. Pengaruh bangsa asing dan percampuran darah dengan bangsa Asia lain-lain, menyebabkan gencetan yang sebuas-buasnya. Sekalian hak-hak ekonomi dan politik “ditelan” bangsa itu (Belanda) dengan kekerasan dan kecurangan seperti yang belum pernah dikenal oleh bangsa Indonesia! Pemerasan yang serendah-rendahnya (kebiadaban) serta kelaliman menjadi kebiasaan setiap hari!

Jika sekiranya pulau Jawa mempunyai borjuasi yang revolusioner dan Diponegoro dalam perjuangan melawan Mataram dan Kumpeni pastila ia akan berdiri di sisi borjuasi itu, niscaya dapatlah menciptakan satu perbuatan yang mulia dan tertentu. Tetapi itu tak ada, borjuasi yang berbau keislaman dalam lapangan ekonomi dihancurkan oleh kapital Belanda samasekali. Dalam kekecewaan yang hebat itu terhadap Mataram dan Kumpeni dapatlah ia mempersatukan diri di bawah pimpinan Kyai Mojo seorang ahli agama Islam yang fanatik dan bersemboyan “perang sabilillah”, bukan kebangsaan.

Membentang satu kesimpulan terhadap pemberontakan Diponegoro bukanlah satu pekerjaan yang sangat mudah. Karena ini sesungguhnya satu perjuangan kaum borjuasi Islam Jawa menentang kapital Barat yang disokong oleh satu kerajaan yang hampir tenggelam (Mataram).

Akibatnya sungguh terang. Tak ada seorang manusia kuasa yang bagaimana pintar sekalipun dapat menolong satu kelas yang lemah, baik teknik maupun ekonomi melawan satu kelas yang makin lama makin kuat. 

Satu kelas baru mesti didirikan di Indonesia buat melawan imperialisme Barat yang modern.
Apakah kesimpulan dari riwayat-riwayat tersebut di atas? Pertama, bahwa riwayat kita ialah riwayat Hindu atau setengah Hindu, kedua bahwa perasaan sebagai kemegahan nasional jauh dari tempatnya, dan yang penghabisan, bahwa setiap pikiran yang menyangkakan pembangunan (renaissance) samalah artinya dengan menggali aritokratisme dan penjajahan bangsa Hindu dan setengah Hindu yang sudah terkubur itu.

Bangsa Indonesia yang sejati dari dulu dan sekarang masih tetap merupakan budak belian yang penurut, bulan-bulanan dari perampok-perampok bangsa asing. Kebangsaan Indonesia yang sejati tidak ada selain dari dengan maksud melepaskan bangsa Indonesia yang belum pernah merdeka itu.

Bangsa Indonesia yang sejati belum mempunyai riwayat sendiri selain dari perbudakan.Riwayat bangsa Indonesia baru dimulai, setelah mereka terlepas dari tindasan imperialis.....


sumber : Pokok-Pokok Ajaran Tan Malaka (Murbaisme)  Biro Pendidikan Partai Murba (1960) . Bab II. Analisa Masyarakat, Tingkat dan Sifat Revolusi Indonesia....


Rabu, 23 Mei 2012

REXONA WARSINI DAN MARSINAH


2 Puisi  ini aku persembahkan buat marsinah-marsinah disekitar kita...tak kenal lelah menyerah!
Yang jadi  buruh,pelayan toko,SPG,di mal-mal,di paberik-paberik dijalanan dimana saja.
Mereka para Marsinah yang setia menjalani hidup,bersungguh-sungguh.untuk bertahan, terus melengguh,tanpa keluh....
Satu puisi buatanku,satu buatannya  mas Wiji thukul......walo hari buruh sudah berlalu ....semuanya ini  untuk mu..............
"MARSINAH, i lop yu ful!"

REXONA

ini hari kau kena shift dua,
pulang jam sepuluh ,
sampai dirumah jam dua belas.
Sepatu hak  enam centian.
bikin punggung mintanya direbahkan.
dua belas jam berdiri
wajah  harus gembira.
walo mata kaki lecet kegencet,
tetap senyum bergembira.
tak boleh sedih
walo banyak derita....

ada yang bisa saya bantu,
tuan dan nyonya?
kalo ada yang cerewet,
jangan menggerutu.
jika minta ini itu,
jawablah ya pak.ya bu.
itulah hari-harimu,
tak ada yang  tahu.
dibalik gincu dan mascara mu
siapa yang mau tahu.....

ini hari kau kena shift dua,
pulang jam sepuluh,
sampai dirumah jam dua belas.
setelah mandi,
lelahnya masih terasa.
sebagai istri
harus setia setiap saat,
kayak iklannya REXONA.
kalau si bapak minta
itu surga.
tempatnya diantara paha
telah siap tersedia.......

@Rawont (Surabaya/22 Mei 2012)


Ayolah Warsini

Warsini !Warsini !
Apa kamu sudah pulang kerja Warsini
Apa kamu tak letih seharian berdiri di pabrik
Ini sudah malam Warsini
Apa celana dan kutangmu digeledah lagi
Karena majikanmu curiga kamu membawa bungkusan moto
Atau apakah kamu mampir di salon lagi
Berapa utangmu minggu ini
Apa kamu bingung hendak membagi gaji

Ayolah warsini
Kawan-kawan sudah datang
Kita sudah berkumpul lagi disini
Kita akan latihan drama lagi
Ayolah Warsini
Kamu nanti biar jadi mbok bodong
Si Joko biar menjadi rentenirnya
Jangan malu warsini
Jangan takut dikatakan kemayu
Kamu tak perlu minder dengan pekerjaanmu
Biar kamu Cuma buruh
Dan sd saja tak tamat
Ayolah Warsini
Mas Yanto juga tak sekolah Warsini
Iapun Cuma tukang plitur
Mami juga tak sekolah
Kerjanya mbordir sapu tangan di rumah
Wahyuni juga tidak sekolah
Bapaknya tak kuat bayar uang pangkal sma
Partini penjahit pakaian jadi
Di perusahaan milik tante Lili
Kita sama sama tak sekolah Warsini

Ayolah warsini
Ini sudah malam Warsini
Ini malam minggu warsini
Kami sudah menunggu di sini

@Wiji Thukul(Surakarta 9/1986)





Minggu, 20 Mei 2012

sedosin donat untuk anakku



Aku beli sedosin donat warna-warna. Merah,kuning,jingga,hijau,bertabur kacang ,misis,keju juga coklat . Donat sedosin warna-warna sewarna hatiku,  hari ini, anakku ulang tahun yang kesebelas.

Nak, ayah makan satu, donatmu agar jumlahnya sama dengan  ulang tahun mu: SEBELAS! Di tahun yang kesebelas ayah berharap ini hari terbaik untukmu...ayah makan donatmu satu, doa ayah satu sehat selalu. Jangan repotkan ibu mu....

Kacamata coklat  sepuluh ribuan, aku kenakan. Agar tak ada yang tahu . Apa yang kusembunyikan.  Nak ,hidup tak harus sesuai dengan harapan mu. Tak ada yang pergi, karena ia selalu datang, ya ia selalu datang. Apakah disetiap permainan engkau harus jadi pemenang? Pemenang adalah ia yang berhasil bertahan hingga akhir itu datang.

Nak, jika sempat lihatlah langit violet itu. Apakah senja itu akhir nak ? Bukan nak,senja itu awal bagi yang mengawali. Apakah malam itu temaram nak? Tidak nak,malam hanya jeda sebelum datang pagi  .
Apakah sedih itu tak bernyanyi ? Atau gembira itu harus tertawa,nak ?

Di usiamu yang KESEBELAS engkau tak harus bisa menjawab nak, biarlah ayah dan  ibumu menjawabnya....
Ingus dari hidung aku seka. Tissue putih seribu lima ratusan. Aku bertahan,  karena aku terus hidupi, mengalir, mengalir teruslah mengalir..seperti ingus dan air mata. Dia datang tetap datang.saat duka atau gembira.....

Nak ,hidup tak harus sesuai dengan harapan mu. Tak ada yang pergi, karena ia selalu datang, ya ia akan selalu datang. Di hari bahagiamu ayah tak ada. Sukma ayah terbang membayang ...selamat ulang tahun Nak.

It is your day, singing la la happy birthday.
As God says your wish just say.
Present is today, not yesterday.
And....
Tommorow still be a mysteri.
ya..a mysteri.

It is your day
happy birthday
spare one empty glass
for me
hope i can make it
Come here
To say:
 “happpy birthday”

desember,13th,2011

in my perfect day@rawont.

Kamis, 17 Mei 2012

HIDUP ITU TIDAK SEMUDAH DAN SEINDAH COCOTNYA TUAN MARIO TEGUH...



 
 
 
 
  
Dari Sungkono menuju Joyoboyo, naik angkot coklat berbondong-bondong.
Angkot reot terseok-seok ,mau mogok!Berdesakan senggol menyenggol.
Bau asap bensin bercampur kolonyet bodong ,keringet, dan keti penyet,
bah ...baunya kayak bawang mentah,aku mau muntah! 
Sesampai depan Pom Sungkono,angkot berbelok  minta di isi bensin. 
Belum sampai depan operator, angkot mogok si supir berteriak : "DORONG! "
 para lelaki keluar tertawa, lalu bersorak : "ji,ro,lu...SORONG !"(1) 

akupun tertawa melihat muka si sopir...BENGONG.
Belakang angkot coklat bodi bolong-bolong,sedan hitam tipe compressor,
lambangnya sering dipakai kalung,pemain rock. 
Empunya itu mobil ,wajahnya kecut,kusut kayak kancut, punya aku. 
Sedan hitam bodi mulus gilap alang kepalang kayak keringat dipunggung  para kuli,
bempernya hampir kena senggol angkot bodong ,bodi bolong-bolong. 
Cina itu masam, hingga mata mengernyit, itu mata yang sudah sipit menjadi semakin SIPIT!

Angkot coklat bensinnya diisi dua puluh ribu saja.
Sisanya disetor setelah dipotong ongkos buat makan nanti malam.  
Para penumpang sudah menunggu,penuh keringat,penuh daki.  
Sudah sedari tadi ingin bertemu anak, istri,yang, tersayang,kekasih ,terkasih.
Angkot di stater nyala,lalu berlalu ...semua tersenyum,begitu pula aku.

Sampai Joyoboyo ke Bungurasih,naik DAMRI...Bis kota tua,penumpangnya telah terisi setengah. 
Aku tergesa-gesa, takut tertinggal itu bis kota.
Dapat tempat duduk dekat jendela,jendela tak bisa dibuka.
Depanku bapak tua, rokoknya menyala.Tembakau sapuan khas rokok murahan bikin pusing kepala.

"Bungur-bungur,ayo berangkat...ayo berangkat..gak ono(2) bis,terahir..terahir, ayo berangkat...!" 
Ibu-ibu  tua termakan BUJUK-an(3)si kernet BIS KOTA,tergopoh-gopoh menyeret anaknya segera. 
 
Bis pun maju-mundur ,kayak mau berangkat lalu tidak jadi. Banyak yang tertipu termasuk aku....

Sudah setengah jam bis maju,mundur, lalu maju ,mundur lagi...bikin jemu ,hati jengah TERTIPU.
ada yang keluar lalu masuk lagi.bis berangkat maju, ke Bungurasih, tidak pakai mundur-mundur lagi.
 CONTONG(4)KERNET, CONTONG PENIPU! tetap saja ada yang percaya seperti AKU.
 
akupun tertawa melihat muka-muka para penumpang.
Rakyat jelata. Hidung penuh jelaga Solar,keringat tak habis-habisnya meluncur. 
Juga air mata mereka. derita yang mendera-dera,tak berakhir akhir juga...
lagu melayu keras dari speaker tua.suaranya tribel saja. 
Rhoma irama pujaan hati,timbul tenggelam diantara dencit kaki bis kota. 
Angin mulai mengalir ...aku bergembira.

HIDUP ITU TIDAK SEMUDAH DAN SEINDAH COCOTNYA TUAN MARIO TEGUH.....
TAPI JIKA SEMUA DISYUKURI,DI HAYATI, HIDUP ITU ADALAH SUPPPEERRRRR! 
LAGI-LAGI SEPERTI COCOTNYA TUAN MARIO TEGUH!
 
@Rawont  di sebuah sore yang panas....2012.
1 : diaklek jawa timur : satu,dua,tiga..dorong!
2 : diaklek jawa timur : tidak ada.
3 : diaklek jawa timur : bujuk = tipu, bujuk-an = tipuan.
4 : diaklek jawa timur : CONTONG = COCOT=omong,mulut,(bahasa kelas proletar/ ngoko/kasar/kelas rendahan)

Jumat, 11 Mei 2012

BROMO with PEACE

bromo with peace


Jika ... Arthur Rimbaud penyair Perancis yang “JAWA” itu masih hidup,tentunya akan aku ajak ia kesini.Agar ia tahu bahwa “Jawa” masih seperti  yang mereka istilahkan dalam bahasa mereka GILA-GILAAN!


gn.Batok BROMO

Sudah kesekian kali kembali kesini,selalu saja  mulutku ternganga berkata : “JAWAAAAAA...” Ketika lensa kamera berembun kemudian rusak akupun masih tertegun karena ke jawa-an nya.Bromo bagiku engkau adalah bagian  rana manikam Jawa .Tak lengkap kalau belum menjenguknya....

lautan pasir bromo


Bromo kalau engkau bisa bicara ,kamu akan mengata-ngatai aku : “Sampeyan koplak! Buruh pabrik Jawa merayakan kemerdekaannya di hari coblosan.Tidak memilih apa-apa, kecuali  lecet di kaki karena  pasir bromo  dalam sepatu lars !”  

other side view  BROMO

Layak Wiji Thukul yang akan bersiul-siul, maka aku akan terkentut-kentut!  Karena Wiji  makan ikan asin lalapan dan sambal , sedangkan aku tenggak AO,  tambulnya mi instan...


ladang sayuran di pedesaan BROMO




Hari ini aku datang kembali, tidak untuk menyepi atau menggila lagi. Aku tidak datang untuk meratapi sepi. Aku datang untuk menari-nari,menyanyi-nyanyi,bersiul-siul seperti Wiji Thukul. Minum Kopi bukan lagi KTI......BROMO WITH PEACE !

Rawont@agustus 2011 


Minggu, 06 Mei 2012

ANTARA TITUS,JACQUE MARTIN DAN WIJI THUKUL



TITUS berkata : “sekarang sudah jam setengah sembilan malam ...” bus ini masih menyusuri lorong-lorong sebelum memasuki highway menuju suburbia tempat aku bermukim.Sebagai pekerja aku adalah Urban. Urbanisasi aku lakukan setiap hari. Mereka menyebutku”orang pinggiran cari makan dikota”...

Menurutmu apa yang memaksa aku serta orang-orang itu untuk melakukan ini?Berbondong berdesakan merelakan waktunya terbuang 4 jam tiap harinya ,kadang duduk jika beruntung,atau berdiri jika terpaksa....Aku akan menjawabnya untukmu. Aku belum mampu beli rumah ditengah kota ,gaji ku tak bersisa untuk bayar angsurannya.Suburb ,pinggiran,perbatasan adalah jawabannya....Aku memilih membuang waktuku 4 jam duduk didalam bus ini. Inilah apa yang aku bisa genggam sekarang....ya saat ini.

...............................
Waktu yang diisi keluh akan berisi keluh
Waktu yang berkeringat karena kerja akan melahirkan
Serdadu-serdadu kebijaksanaan
Biar perang meletus kapan saja
Itu bukan apa-apa
Masalah nomer satu adalah hari ini
Jangan mati sebelum dimampus takdir
(petikan puisi “SUKMAKU MERDEKA"-WIJI THUKUL)
..........................

Hari ini adalah hari Jum'at, hari istimewa .Bukan karena ini hari,ada anjuran untuk”membunuh setan” di ranjang ,di rumah kita masing-masing, dengan pasangan masing-masing,tak boleh dengan pasangan tetangga sebelah...ehm...bukan itu ! Hari ini istimewa karena hari ini adalah Jum'at pertama setelah gajian.Aku berkesepakatan dengan anakku,menjadikan hari Jum'at sebagai “meeday”...world noodles day! Hari ini istimewa karena aku membelikan “mee goreng tuaran” kesukaannya. Seperti aku ,dia suka banyak sayur dengan kuah tak banyak tidak pula kering....ya memang buah tak akan jauh dari pohonnya!

TITUS berkata lagi: “sekarang sudah jam setengah sepuluh malam ...” Bus berhenti di Halte pemberhetian biasanya....langkahku bergegas menuju rumah .Sekiranya 15 menit aku berjalan.keringat menitik dari dahi,leher,pungung dan ketiakku....

Anakku sudah menunggu,dari balik tirai jendela kamar depan ia mengintip,matanya yang lebar dan senyuman manisnya sudah tersedia bersama dua gelas teh panas ketika aku membuka pintu. Sebagai orang dewasa aku sudah bisa ,menebak apa yang ada dikepala makhluk kecil manis itu..... kran air kuhidupkan gemricik memecahkan sunyi,aku mandi...

....................................
sebelum datang
di ladang jagung dirumput airnya
katak-katak masih serempak,
telanjang bulat mandi di sumber
katak-katak berhenti sama sekali
saya mengganggu kesunyian ?
saya merindukan sunyi.
batin yang ramai
ditikam kanan kiri
inti suara sang sunyi
(petikan puisi "MANDI" wiji thukul)
....................................

,Kuhampiri si manis berambut setengah ikal. Ia sudah menunggu lama,Teh ku masih utuh segelas ,tehnya tinggal setengah...lapar katanya ,"Makan tuh meenya...keburu dingin nanti tak enak..." kataku...
Kami makan mee bersama,seperti biasa celotehnya bercerita apa yang dialaminya ini hari tadi...sekolahnya,teman-teman menggangunya, sampai pak guru yang menayakan tentang apa kerja mamanya.... aku jadi tertawa sendiri setiap mengingat expresinya jika bercerita....ahhh si pipi gembul ini satu-satunya hiburanku .Mee goreng Tuaran ludes habis sudah....kamipun bercerita banyak tak habis-habisnya.sampai kantuk memojokkan kami ke alam tilam.

Seperti biasa sebelum tidur mulutnya melafalkan doa ,pengharapan dan harapan-harapannya; agar selalu sehat,dimudahkan dalam belajar matematika,jadi juara dan kebanggaan saudara ,orangtuanya.Disebelahnya aku melirik bangga.,”mama ..jika boleh,liburan ini saya ingin tamasya melihat museum bahari,berkeliling kota dengan bus...boleh ya mama...” Akupun mengangguk pelan,ia pun bersorak gembira “yeeee..terima kasih mama.. ,selamat tidur mama...”

...............................

anjing nyalak
lampuku padam
aku nelentang
sendirian
kepala di bantal
pikiran mengawang...
(“CATATAN MALAM”wiji thukul)

.................................


Giring-giring berdenting dari speda angin sekuriti. Tiang lisrik besi di pukul satu kali. Jacque Martin di tangannya menunjukkan pukul satu dini hari. Rokok putih terjepit di antara jari telunjuk dan tengah. Asapnya berbau sangit menembus langit hitam di saluti halimun tipis. Apa yang di dalam alam pikirannya tak seorangpun yang tahu, tak boleh ada yang tahu.Tersimpan rapih seperti buku-buku nasibnya. Melihat diatas langit ia pun berkomat-kamit berdoa untuk siapa? Tak seorang pun tahu.
Sesekali terbatuk-batuk,tetap saja ia hirup dalam-dalam asap itu. Kemudian di hembuskan perlahan sekali. Ya perlahan sekali......

.........................................

pertemuan perpisahan, kehilangan dan penemuan
pertemuan perpisahan,pengalaman manik-manik mata
setelah kandas menyelam di hatimu:bunga makna semi
jiwa mekar segar di lubuk perenungan
(kerajaan penjara bubar)
lepas bebas datang dan pergilah
rasa sakit terentang arti merdeka
(dari: 16 SEPTEMBER, Wiji Thukul)

..........................................

Galau pada guratan nasib, memaksanya untuk mencapai titik imbang kesadaran-kesabaran, menata- menitinya,menerima -menjalaninya. Bagai menulis diatas pasir ia pun tak tahu kapan akan terhapus,atau terbaca. Mungkin ia akan seperti bunga berduri di pasir hitam pantai Parang Teritis. Menggelinding kesana kemari tertiup semilir angin. Ia bukan menyerah, mencari harmonisasi. Ia bukan kalah,engkau salah! Air kuat karena ia berharmonisasi. Dari kencing hingga air minum kemasan ia berubah bentuk juga rasa tetapi tetap ia adalah air.

..........................................

seorang lelaki kelana di dunia batin
kembali tanya siapa nama dirinya
mata angin mana membimbing pulang
hanya kepadanya ia akan menyerah

seorang lelaki kelana di dunia batin
merambah gapura hakikat ada dan tiada
menganga menguak tabir nasib
melihat isi alam raya dalam manusia
bebas dan merdeka
(puisi :seorang lelaki kelana di dunia batin,Wiji Thukul)

..........................................

lelaki itu kembali berkomat-kamit doanya menggema dilangit-langit tenggorokannya. Membumbung hingga langit tinggi. Dengan cara bahasanya ia memohon, pada Tuhan yang Maha Universal. Sebisa ia mampu.....untuk istri-istrinya,untuk anak-anaknya. Di masa lalu atau sekarang, di alam hayat atau baryah, titis atau teritis, yang ber reinkarnasi sebagai apa saja atau apapun.

Rokok putih pun dipadamkan,asap putih meliukpun hilang tinggal satu noktah hitam arang di perut asbak! Dan Jacque Martin di tangannya menunjukkan pukul dua dini hari.....

@rawont Mei 2011