Senin, 09 Juli 2012

Break On Through


to the  other side







You know the day destroys the night
Night divides the day
Tried to run
Tried to hide
Break on through to the other side
Break on through to the other side
Break on through to the other side, yeah

We chased our pleasures here
Dug our treasures there
But can you still recall
The time we cried
Break on through to the other side
Break on through to the other side


Yeah!
C'mon, yeah


Everybody loves my baby
Everybody loves my baby
She get
She get
She get
She get high


I found an island in your arms
Country in your eyes
Arms that chain us
Eyes that lie
Break on through to the other side
Break on through to the other side
Break on through, oww!
Oh, yeah!


Made the scene
Week to week
Day to day
Hour to hour
The gate is straight
Deep and wide
Break on through to the other side
Break on through to the other side
Break on through
Break on through
Break on through
Break on through
Yeah, yeah, yeah, yeah
Yeah, yeah, yeah, yeah, yeah

*******
ini suasana sore yang sangat saya kenang..matahari yang hangat kuku dan cahaya yang kuning merona..membuat seluruh punggung gunung bromo jadi keemasan...sebagai orang jatim saya memujinya..JUANCOOOK UAPIKEE POLLL...hehehe

dan the doors mengiringi perjalanan saya menulusuri padang pasir bromo yang eksotis...dari desa ngadas sudah jam tiga sore...menjelang penanjakan matahari tenggelam di antara gumpalan awan kekuningan.saya jadi teringat sunrise di  gn.Lawu, di  Gn.Merbabu dan di  Gn.Sumbing.....

Gelap datang merayap bersama gumpalan Kabut yang pekat.kerlap kerlip cahaya lampu rumah penduduk sudah tertutup oleh kabut. perut keroncongan minta diisi sedari tadi siang hanya terisi es campur. Rencananya jika masih buka kita akan makan soto ayam babon di pasar Tosari.

Kabut tebal membuat pandangan mata saya terbatas...alhasil saya terpisah dari rombongan berjalan sendiri mencari jalan ke pasar Tosari. Sampai di pasar Tosari akhirnya ketemu lagi. Sayang nya soto untuk pengisi perut sudah tutup. Kami pun sepakat turun .

Sampai di Nongko Jajar. Gerimis datang, kami istirahat makan mie kuah  sambil menunggu gerimis menghilang..... @rawont untuk jurnal kecil saya .




Sabtu, 30 Juni 2012

the other sides ..



That afternoon I was with my friends and my brother ... do not have any plans to go anywhere. but that day my heart is saying: let's go to the bromo, from the other sides ... they agreed. and so be it. that day we went to the bromo through Dampit. Actually we also want to visit Ranu Pane. But our time is limited. too short. Another possibility time. tomorrow's or another day.

bravely face the death

bravely face the death




KENDAT

Sudahkah engkau mendengar kabar ?
Si Yadi telah mati, ia mati bunuh diri,
dikamar kosnya yang kecil.
ia tidak menenggak racun serangga,tapi gantung diri .. .
kamu sudah dengar tentang si Yadi,
matanya melotot ,lidah keluar,
ia juga beol di celana dan kaki.

Apakah engkau tahu?
Si Yadi pernah berkata.
Ia sudah tak berharap apa-apa.
karena ia bukan apa-apa,
dan tak punya apa-apa.
Ia hanya ingin segera pergi
menghadap Tuhannya.
Ingin segera bertemu
Bopo dan Biyungnya...


apakah engkau tahu dimana Yadi sekarang?
apakah ia bersama malaikat yang  menghunus pedang di neraka?
ia sedang bercengkrama dengan para bidadari di swarga? 
apa ia sudah bertemu Bopo dan Biyung nya ?
Atau ia ada di bintang-bintang ?
atau ngesot jadi binatang ?

Engkau tak perlu marah
atau menggelengkan kepala,
karena aku bertanya
pada apa yang belum terlaksana,
serta aku juga belum bisa menjawabnya.
Yang aku tahu,
Kamu dan aku sama-sama tidak tahu,


sama seperti seribu lebih orang itu
mereka juga tidak tahu.
Kita laksana seribu lebih orang buta
bersama-sama memegang seekor Onta.
Kemudian saling bercerita, 
berdebat tentang  DIFINISI
seekor Onta.

@rawont. lawang .untuk jurnal kecil saya,sehabis isak.mei 2012

Jumat, 22 Juni 2012

kacau galau



syair kacau galau


daku kacau galau,karena ENGKAU
anuku cenat cenut,sebab dikau
makan kagak  doyan
lauk tempe tahu doang
lidah pahit,karena oralit
kantong pailit,perut melilit!

daku kacau galau,karena ENGKAU
anuku cenat cenut,sebab dikau
kutulis sms gak dibalas
aku gemas berharap tapi lemas
daku call kamu hang out
dikau senyum tipis  tapi sinis!
katamu sudah tak boleh...lagi

dikau siapa?,daku siapa?
elu sape?, Gue sape ?
koen sapa ?, inyong sapa?
sampeyan sopo? ingsun sopo ?
daku diem,mata merem
kuping budeg,ndableg !
pabu,sacilad,pemad!


ahh pailit bikin aku melilit
lidah pahit karena oralit
daku kacau galau,karena ENGKAU
anuku cenat cenut,sebab dikau
gak perlu dipikir dijalani
kalau ada rezeki,
nanti aku lunasi !

begitu saja kok repot !

@rawont,2012 untuk jurnal kecil,dihari yang sempurna! alkhamdulilah! :-P

Rabu, 20 Juni 2012

fuhrer of mistery

fuhrer of mistery

Dari sebuat artikel di Harian Pikiran Rakyat pada tahun 1983. Penulisnya bernama dr Sosrohusodo -- dokter lulusan Universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah sakit bernama 'Hope' di Sumbawa Besar.
Dia menceritakan pengalamannya bertemu dengan dokter tua asal Jerman bernama Poch di Pulau Sumbawa Besar tahun 1960. Poch adalah pimpinan sebuah rumah sakit terbesar di pulau tersebut. 

Klaim yang diajukan dr Sosrohusodo jadi polemik. Dia mengatakan dokter tua asal Jerman yang dia temui dan ajak bicara adalah Hitler di masa tuanya

Bukti-bukti yang diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa dokter tersebut tak bisa berjalan normal --- Dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan. 

Kemudian, tangannya, kata Sosrohusodo, tangan kiri dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal mirip Charlie Chaplin, dan kepalanya gundul. 

Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Hilter di masa tuanya -- yang ditemukan di sejumlah buku biografi sang Fuhrer. Saat bertemu dengannya di tahun 1960, orang yang diduga Hitler berusia 71 tahun. 

Menurut Sosrohusodo, dokter asal Jerman yang dia temui sangat misterius. Dia tidak punya lisensi untuk jadi dokter, bahkan dia sama sekali tak punya keahlian tentang kesehatan. 

Keyakinan Sosro, bahwa dia bertemu Hitler dan Eva Braun, membuatnya makin tertarik membaca buku dan artikel soal Hitler. Kata dia, setiap melihat foto Hitler di masa jayanya, dia makin yakin bahwa Poch, dokter tua asal Jerman yang dia temui adalah Hitler. 

Keyakinannya bertambah saat seorang keponakannya, pada 1980, memberinya buku biografi Adolf Hitler karangan Heinz Linge yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria. 

Dalam halaman 59 artikel itu diceritakan kondisi fisik Hitler di masa tua. "Sejumlah orang Jerman tahu Hitler menyeret kakinya saat berjalan, penglihatannya makin kabur, rambutnya tak lagi tumbuh. Kala perang makin berkecamuk dan Jerman terus dipukul kalah, Hitler menderita kelainan syaraf."

Saat membaca buku tersebut, Sosro makin yakin, sebab kondisi fisik yang sama dia temukan pada diri Poch.

Dalam buku tersebut juga diceritakan tangan kiri Hitler selalu bergetar sejak pertempuran Stalingrad (1942 -1943) -- yang merupakan pukulan dahsyat bagi tentara Jerman. 

Sosro mengaku masih ingat beberapa percakapannya dengan Poch yang diduga adalah Hitler. Poch selalu memuji-muji Hitler. Dia juga mengatakan tak ada pembunuhan di Auschwitz, kamp konsentrasi yang diyakini sebagai lokasi pembantaian orang-orang Yahudi. 

"Saat saya bertanya soal kematian Hitler, dia mengatakan tak tahu. Sebab, saat itu situasi di Berlin dalam keadaan chaos. Semua orang berusaha menyelamatkan diri masing-masing," kata Sosrohusodo, seperti dimuat laman Militariana. 

Sosro mengaku pernah memeriksa tangan kiri Poch yang selalu bergetar. Saat menanyakan kapan gejala ini mulai terjadi, Poch lalu bertanya pada istrinya yang lalu menjawab, "ini terjadi ketika Jerman kalah di pertempuran dekat Moskow. Saat itu Goebbels mengatakan padamu bahwa kau memukuli meja berkali-kali."

Goebbels yang disebut istri Poch diduga adalah Joseph Goebbe, menteri propaganda Jerman yang dikenal loyal dengan Hilter. Kata Sosro, istri Poch, yang diduga Eva Braun, beberapa kali memanggil suaminya 'Dolf', yang diduga kependekan dari Adolf Hitler. 

Usai membaca artikel-artikel tersebut, Sosro mengaku menghubungi Sumbawa Besar. Dari sana, dia memperoleh informasi dr Poch meninggal di Surabaya.

Poch meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya karena serangan jantung, dalam usia 81 tahun. Dia dimakamkan sehari kemudian di daerah Ngagel.

Sementara istrinya yang asal Jerman pulang ke tanah airnya, Poch diketahui menikah lagi dengan wanita Sunda asal Bandung berinisial S. Dia diketahui tinggal di Babakan Ciamis.  

Setelah menutup mulut,  S akhirnya memberi semua dokumen milik suaminya pada Sosro. termasuk foto perkawinan, surat izin mengemudi lengkap dengan sidik jari Poch. 

Ada juga buku catatatan berisi nama-nama orang Jerman yang tinggal di beberapa negara, seperti Argentina, Italia, Pakistan, Afrika Selatan, dan Tibet. Juga beberapa tulisan tangan steno dalan bahasa Jerman

Buku catatan Poch berisi dua kode, J.R. KepaD No.35637 dan 35638, kode simbol lelaki dan perempuan. 

"Ada kemungkinan buku catatatan dimiliki dua orang, Hitler dan Eva Braun," kata Sosro. 

Ada juga tulisan yang diduga rute pelarian Hitler -- yakni  B (Berlin), S (Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Belgrade), S (Sarajevo), R (Rome), sebelum dia ke Sumbawa Besar. 

Istri kedua Poch, S juga menceritakan suatu hari dia melihat suaminya mencukur kumis dengan gaya mirip Hitler. Ketika dia bertanya, suaminya menjawab, "jangan bilang siapa-siapa ya...."
@ rawont, dengan mengkopi paste saja....untuk sekedar cerita di jurnal kecil saya..daripada gambarnya takada catatannya...hehehe....

Minggu, 03 Juni 2012

My October Symphony



october sympony



 



"My October Symphony"


So much confusion
When autumn comes around
What to do about October
How to smile behind a frown?
It's hard to settle down


It's so bemusing
Will they cancel the parade?
We marched each October
Now they say we were never even saved
We must be very brave


Shall I rewrite or revise
My October symphony?
Or as an indication
Change the dedication
From revolution to revelation?


So we're all drinking
As leaves fall to the ground
Because we've been thinking
How October's let us down
Then and now


Shall we remember
December instead?
Or worry about February?
Mourn our war-torn dead
Never seeing red?


Shall I rewrite or revise
My October symphony?
Or as an indication
Change the dedication
From revolution to revelation?




PET SHOP BOYS
lirik dan lagu dipopulerkan oleh pet shop boys 
videoklip di upload oleh hybrid8253melalui YOUTUBE

Kamis, 31 Mei 2012

Banyak jalan menuju JAWA













 "Banyak jalan menuju ke Roma."Pepatah tersebut saya pelintir menjadi "banyak jalan menuju Jawa".Orang Prancis menggunakan kata 'JAWA" sebagai kata lain "GILA-GILAAN".Sebagai orang kecil yang biasa-biasa saja. kadar keJAWAan saya tidak seperti Arthur Rimbaud penyair Prancis yang hidup antara tahun 1854 sampai 1891 itu. Saya tidak harus menjadi JAWA dengan berpasangan sejenis atau menjadi tentara desertiran.

Menurut Tuan Mario Teguh ,kita tidak memerlukan sekolam air untuk mati tenggelam,cukup dengan air segelaspun kita bisa mati tenggelam!  dan...Dalam lengkungan cakrawala biru lereng Arjuno,Minggu pagi itu ...saya dan kakak saya tenggelam dalam ke JAWAan kami. JAWA ala kadarnya....JAWAnya orang kecil,biasa-biasa saja.


**********************


perjalanan kepuncak bukit
menerabas rumpunan kaliandra dan kenikiran
jalanan makadaman mulai menghilang



Minggu pagi jalan beriringan,dari jalan Bypass,Duren sewu,Ketan iren lalu ke Taman dayu. Trail Honda CB   hitam 200 cc oprekan.Disampingnya  agak belakang DIABLO hitam 250cc trail juga.
Knalpot blombongan suaranya keras membelah langit biru kota Pandaan. Matahari bersinar terang,cahayanya menembus kaca helm hitam buram. Rasa kantuk masih mengganjal, karena semalam mata tak bisa dipejamkan .
Didepan  deretan  vila-vila megah, suara bising knalpot kami, membangunkan para sinyo, untuk  dimandikan babu-babunya.
tak seberapa lama aspal halus menghilang.berganti jalan makadam lebar setengah meteran. Hutan pinus membentang didepan.jalannya masih makadaman.
pinus hilang diganti dataran perdu kenikiran,berbunga kuning ,baunya harum,harum salimar .Disinilah  jalan makadam telah hilang. Jalan setapak rumputnya terbelah-belah, karena hujan semalam .Tanah lembab , ban kepleset kiri kanan....

lapangan alang-alang
latar belakang Arjuno dan Welirang

di belakang sana paberik-paberik dan vila-vila

saya tidak mencari jangkrik tapi kaki saya kena duri
iwak peyek-iwak peyek sego jagung.....asolehey

Mr.CiBI dan Mr Diablo



Mesin Diablo  dan  CEBE menderu-deru,Mengantar kami  sampai dipuncak bukit itu. Tanahnya lapang padang ilalang. Sejenak beristirahat melepas lelah. Air putih, menje's.ote-ote,tempe mendoan. sekadar pengganjal perut keroncongan.Sambil melihat dibawah sana.vila-vila megah yang sudah ketahuan, itu milik siapa.


istirahat sambil duduk mengamati

Tanah-tanah ,vila indah luas milik siapa
menikmati saat reda sebelum menjadi JAWA
berfikir keras tak ada gunanya.bikin pusing saja,saat santai sejenak

memeriksa sebelum JAWA!



*****************************










langit biru saksikan kami, JAWA!


Tanah lapang  luas padang ilalang. saksikan kami, menjadi JAWA!
Kami menggila , tahu ini tanah milik siapa. Gas motor sekeras-kerasnya.pacu sekencang-kencangnya. melintasi rumput ilalang .teguncang-guncang ,kadang terjungkal. garang kopling dipegang.meloncat tinggi standing dan terbang !

ditengah galau kami tertawa. melihat tuan tanah ternyata siapa.....
dalam kacau kami  mendengar, sajak entah darimana, asal suaranya, jelas ia dari  bawah sana.Didalam ngarai-ngarai ,yang sudah ketahuan milik siapa!



Si Miskin Melamun
Mungkin kelak bagiku
Satu malam menanti
Dengan tenang aku bisa minum-minum
Di satu kota tua

Lantas aku kan mati
Lebih puas sebab aku sabar
Andai sakitku hilang
Andai di kantung ada uang
Arah mana kan kujelang?
Negeri anggur atau utara

Ah melamun, bikin malu
Sebab kehilangan melulu
dan jika aku kembali
Jadi kelana yang dulu
Tidak bakal lagi terbuka
Pondok hijau itu bagiku

oleh :Arthur Rimbaud 1854-1891 
(“Si Miskin Melamun”)
diterjemahkan oleh Wing Kardjo



..dan, adzan lohor berkumandang suaranya bergema-gema....menelan sajak entah darimana.asal suaranya, jelas ia dari  bawah sana.Didalam ngarai-ngarai ,yang sudah ketahuan milik siapa . 
 Sekarang sudah waktunya pulang.Waktunya makan siang.......
akupun berdendang:  "Disini senang-disana senang, dimana-mana hatiku senang....." kemudian aku plesetkan : "Disini cina-disana cina...dimana-mana milik cina doang"
                                  (jangan marah memang kenyataannya begitu...)




Mei 2012,Tirta bening, Taman dayu. ,oleh Rawont






********************



Add caption









Sabtu, 26 Mei 2012

jangan lupa..

Soemanto for President

jangan lupa.tutup jendela.jangan lupa tutup pintu..semprotkan obat nyamuk biar kamu dan anakmu dan anak kita tak digigit nyamuk. jangan makan malam-malam,nanti kamu gemuk..kayak sapi.yang kamu gambar sendiri kala aku sakit...jangan lupa olahraga ,biar sehat...kalo perlu main barbel biar seksi hihihi....ingat usia sudah kepala tiga.kalo masuk angin segera minta kerik sama bi inah....jangan lupa kalo hutang ya dibayar...hutang kita kan bertumpuk-tumpuk kayak pakaian londrian itu...apalagi ya....ahh itu saja. jangan lupa berdoa sama Tuhan agar aku cepat kaya....dan sehat kuat...kayak sapi itu......jangan lupa  senyum terus.tapi jangan kebanyakan dari pada engkau dikira...agak gila....OH YA JUGA PEMILU TAHUN  DEPAN PILIH LAH PRESIDEN PILIHAN....jangan seperti aku ,aku lebih suka memilih SOEMANTO saja......jangan  lupa ya selalu gembira  kayak SOEMANTO....salam gombal dariku yang mencintaimu....hihihihi   HIDUP SOEMANTO! hidup Indonesia....@ rawont.2012



Bangsa Indonesia yang Asli .....




Pengantar dari Rawont, saya tidak bermaksud apa-apa menampilkan ini catatan. Tan Malaka melihat sejarah Indonesia dalam bingkai kacamatanya. TM juga melihat kultur budaya dari sisi sejarah,yang telah digali oleh beliau.dari perpustakaan ke perputakaan ketika melakukan pertapaan panjang  di masa  persembunyian,maupun masa beliau muncul.
Itulah kacamata beliau semasa itu...perkembangan kebudayaan,agama,semasa itu dari pikiran dan curahan batin seorang TAN MALAKA. 

"ingat jangan isi cangkir anda penuh-penuh...luangkan sedikit untuk setetes pencerahan......."


Bangsa Indonesia yang Asli .....
oleh :Tan Malaka

Jaman dahulu, tatkala bangsa Indonesia didesak oleh bangsa Tinghoa dan hindu keluar negerinya, Hindia-Belakang, dan melarikan diri ke Nusantara Indonesia, mereka telah mempunyai peradaban yang tertentu. Pak tani di jaman itu menjelma menjadi bajak laut yang sangat buas dan ditakuti orang. Dengan vintas (semacam perahu) kecilnya mengedari seluruh kepulauan antara dua lautan yang besar, antara Amerika dam Afrika. Penduduk asli dari India dan oceania ditaklukannya. Rimba raja hingga puncak gunung dijadikan huma. Rumah-rumah yang bagus didirikannya, permainan dan pengetahuan dimajukannya. Tatkala bangsa Barat dan Timur menyembah kepada pedang Jengis Khan dan Timurleng serta lari ketakutan, waktu itu mereka bukan saja menentang, tetapi dapat pula mengundurkan laskar Mongolia. Bajak laut bernama Pakodato dari kerajaan Singha Phore di Semenanjung Tanah Melayu pada tahun 500 dapat menggeletarkan kerajaan Tiongkok dan Hindustan dengan angkatan armada serta pedangnya.


Pengaruh Hindu

Agaknya hawa tropika di lingkungan katulistiwa, yang terutama menyebabkan teknik kita tak maju. Hawa yang subur dan melemahkan itu serta ksedikitan penduduk menjadikan kaum tani yang senang hidupnya itu tinggal diam dan menerima, sedang kepulauan yang sangat banyak itu menarik hati penduduk di pantai-pantai, kepada perantauan dan pengalaman. Menurut riwayat dapat diketahui, sesudah dibawa pengaruh Hindu, kebudayaan mereka bertambah naik dan mereka mulai berkenalan dengan perampas. Kejadian ini sesudah bangsa kita bercampur darah dengan penjajah-penjajah bangsa Hindu. Kini terbayanglah dalam otak kita kejadian-kejadian yang dapat digambarkan oleh kekejaman-kekejaman itu, yang membangkitkan tenaga terpendam jadi dinamis. Bukan oleh percaturan hidup kita sendiri (melawan atau antara kelas-kelas) maka penguraian kita perihal teknik kebudayaan feodalistis seperti tersebut di atas, tetapi disebabkan pengaruh yang datang dari luar.

Bangsa yang lebih pintar itu mengajarkan pemerintahan negeri , teknik dan kebudayaan yang lebih sempurna. Penduduk pulau Jawa yang suka damai itu belum mempunyai pertentangan kelas dalam arti yang seluas-seluasnya, tidak memberi kesempatan kepada pengikut-pengikut agaama Hindu untuk mempertaruhkan pertentangan kepercayaan mereka, yakni Hiduisme yang aristokratis dan Budhisme yang lebih demokratis. Ketajaman pertentangan agama oleh masyarakat Jawa yang tidak mengenal kelas itu dapat ditariknya. Banyak sedikitnya semua filsafat Hindu diterima oleh penduduk pulau Jawa yang asli. Siwa, Wisnu dan dewa-dewa agama Budha yang dalam negeri asalnya satu dan lainnya bermusuhan serta berpisah-pisah hidup bersama di pulau Jawa dengan damainya. 

Penduduk Jawa sekarang adalah “kristalisasi” dari bermacam-macam agama ketuhanan dan agama dewa-dewa (Animisme). Ia bukan seorang animis, bukan seorang Hindu, bukan seorang Budha, bukan seorang kristen dan bukan seorang Islam yang sejati.

Tetapi Indonesia menurut alam, dan Hindu-Arab dalam pikirannya. Di masa Empu Sedah, pengaruh bangsa Tionghoa makin lama bertambah besar. 
Telah pada tempatnya bangsa Tionghoa itu seboleh-bolehnya mempergunakan bangsawan Jawa sebagai perkakas untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.
Bila maksud ini tak berhasil dengan pengaruhnya itu, adakalanya dengan jalan revolusi mereka mencoba-coba merebut pemerintahan negeri. Tetapi supaya mereka dapat tetap memperoleh kemenangan mestilah mereka lebih kuat atau mendirikan satu kelas. Mereka haruslah menjadi anak negeri atau bercampur darah dengan bumiputera. Barulah mereka dapat menaklukkan raja dengan perantaraan kaum tani yang tidak senang itu. Karena bangsa tionghoa dalam hal sosial tetap tinggal dalam ketionghoaannya dan tak memperoleh pertolongan militer dari tanah air mereka, maka tak lamalah mereka sanggup mempertahankan kemenangan atas raja-raja Jawa itu.

Sudah tentu, penduduk bandar-bandar yang makin lama makin maju itu merasa beroleh rintangan dari kaum bangsawan di ibukota. Sebagaimana terjadi di negeri Eropah, penduduk bandar meminta hak politik dan ekonomi lebih banyak. Dari pertentangan antara pesisir dengan darat, perdagangan dengan pertanian, penduduk dengan pemerintahan timbullah satu revolusi yang membawa pulau Jawa ke puncak ekonomi dan pemerintahan.
Bila bandarnya mempunyai industri dan perdagangan nasional yang kuat, niscaya Jawa akan mengalami satu revolusi sosial yang dibangkitkan, dipecahkan dan dipimpin oleh tenaga-tenaga nasional seperti terjadi di Eropa Barat, jadi revolusi borjuis terhadap feodalis.
Tetapi Jawa sesungguhnya dikungkung oleh ramalan Empu Sedah: “orang asing akan memimpin”.

Seorang keturunan Hindu bernama Malik Ibrahim pada tahun 1419 dengan membawa agama yang belum dikenal orang di pulau Jawa datang di Gresik yang ketika itu penduduknya banyak orang asing. Dengan cepat ia memperoleh pengikut. Jadi boleh dikatakan kedatangannya ketika itu dengan membawa agama Islam bumiputera bagaikan beroleh “durian runtuh”, karena ketika itu sedang berapi-api pertentangan penduduk pesisir dengan ibukota. 

Keadaan bertambah kusut, dan pada akhirnya sampai ke puncaknya, penyerangan terhadap raja-raja yang dipimpin oleh seorang Tionghoa-Jawa, bernama Raden Patah, sehingga perbuatannya (Raden Patah) menghancurkan kerajaan yang ada. Hal itu menunjukkan lagi bahwa, seorang asing dengan membawa faham baru (agama Islam) dan untuk mempertahankan kedudukan saudagar-saudagar asing di pesisir itu,berhasil menjatuhkan kerajaan bangsawan setengah Hindu. Kerajaan Demak berdiri dengan kemasyhurannya! Tetapi akhirnya terpecah-belah oleh perang saudara yang dinyala-nyalakan orang asing yang cerdik jahat.

Jipang bermusuhan dengan Pajang, Demak dengan Mataram. Semua perang saudara ini, besar atau kecil, untuk kepentingan bangsa asing, dalam waktu singkat berakhir dengan kemenangan seorang Tionghoa-Jawa bernama Mas Garendi.
Dengan datangnya kekuasaan Belanda lenyaplah segala sesuatu yang menyerupai kemerdekaan. Pengaruh bangsa asing dan percampuran darah dengan bangsa Asia lain-lain, menyebabkan gencetan yang sebuas-buasnya. Sekalian hak-hak ekonomi dan politik “ditelan” bangsa itu (Belanda) dengan kekerasan dan kecurangan seperti yang belum pernah dikenal oleh bangsa Indonesia! Pemerasan yang serendah-rendahnya (kebiadaban) serta kelaliman menjadi kebiasaan setiap hari!

Jika sekiranya pulau Jawa mempunyai borjuasi yang revolusioner dan Diponegoro dalam perjuangan melawan Mataram dan Kumpeni pastila ia akan berdiri di sisi borjuasi itu, niscaya dapatlah menciptakan satu perbuatan yang mulia dan tertentu. Tetapi itu tak ada, borjuasi yang berbau keislaman dalam lapangan ekonomi dihancurkan oleh kapital Belanda samasekali. Dalam kekecewaan yang hebat itu terhadap Mataram dan Kumpeni dapatlah ia mempersatukan diri di bawah pimpinan Kyai Mojo seorang ahli agama Islam yang fanatik dan bersemboyan “perang sabilillah”, bukan kebangsaan.

Membentang satu kesimpulan terhadap pemberontakan Diponegoro bukanlah satu pekerjaan yang sangat mudah. Karena ini sesungguhnya satu perjuangan kaum borjuasi Islam Jawa menentang kapital Barat yang disokong oleh satu kerajaan yang hampir tenggelam (Mataram).

Akibatnya sungguh terang. Tak ada seorang manusia kuasa yang bagaimana pintar sekalipun dapat menolong satu kelas yang lemah, baik teknik maupun ekonomi melawan satu kelas yang makin lama makin kuat. 

Satu kelas baru mesti didirikan di Indonesia buat melawan imperialisme Barat yang modern.
Apakah kesimpulan dari riwayat-riwayat tersebut di atas? Pertama, bahwa riwayat kita ialah riwayat Hindu atau setengah Hindu, kedua bahwa perasaan sebagai kemegahan nasional jauh dari tempatnya, dan yang penghabisan, bahwa setiap pikiran yang menyangkakan pembangunan (renaissance) samalah artinya dengan menggali aritokratisme dan penjajahan bangsa Hindu dan setengah Hindu yang sudah terkubur itu.

Bangsa Indonesia yang sejati dari dulu dan sekarang masih tetap merupakan budak belian yang penurut, bulan-bulanan dari perampok-perampok bangsa asing. Kebangsaan Indonesia yang sejati tidak ada selain dari dengan maksud melepaskan bangsa Indonesia yang belum pernah merdeka itu.

Bangsa Indonesia yang sejati belum mempunyai riwayat sendiri selain dari perbudakan.Riwayat bangsa Indonesia baru dimulai, setelah mereka terlepas dari tindasan imperialis.....


sumber : Pokok-Pokok Ajaran Tan Malaka (Murbaisme)  Biro Pendidikan Partai Murba (1960) . Bab II. Analisa Masyarakat, Tingkat dan Sifat Revolusi Indonesia....


Rabu, 23 Mei 2012

REXONA WARSINI DAN MARSINAH


2 Puisi  ini aku persembahkan buat marsinah-marsinah disekitar kita...tak kenal lelah menyerah!
Yang jadi  buruh,pelayan toko,SPG,di mal-mal,di paberik-paberik dijalanan dimana saja.
Mereka para Marsinah yang setia menjalani hidup,bersungguh-sungguh.untuk bertahan, terus melengguh,tanpa keluh....
Satu puisi buatanku,satu buatannya  mas Wiji thukul......walo hari buruh sudah berlalu ....semuanya ini  untuk mu..............
"MARSINAH, i lop yu ful!"

REXONA

ini hari kau kena shift dua,
pulang jam sepuluh ,
sampai dirumah jam dua belas.
Sepatu hak  enam centian.
bikin punggung mintanya direbahkan.
dua belas jam berdiri
wajah  harus gembira.
walo mata kaki lecet kegencet,
tetap senyum bergembira.
tak boleh sedih
walo banyak derita....

ada yang bisa saya bantu,
tuan dan nyonya?
kalo ada yang cerewet,
jangan menggerutu.
jika minta ini itu,
jawablah ya pak.ya bu.
itulah hari-harimu,
tak ada yang  tahu.
dibalik gincu dan mascara mu
siapa yang mau tahu.....

ini hari kau kena shift dua,
pulang jam sepuluh,
sampai dirumah jam dua belas.
setelah mandi,
lelahnya masih terasa.
sebagai istri
harus setia setiap saat,
kayak iklannya REXONA.
kalau si bapak minta
itu surga.
tempatnya diantara paha
telah siap tersedia.......

@Rawont (Surabaya/22 Mei 2012)


Ayolah Warsini

Warsini !Warsini !
Apa kamu sudah pulang kerja Warsini
Apa kamu tak letih seharian berdiri di pabrik
Ini sudah malam Warsini
Apa celana dan kutangmu digeledah lagi
Karena majikanmu curiga kamu membawa bungkusan moto
Atau apakah kamu mampir di salon lagi
Berapa utangmu minggu ini
Apa kamu bingung hendak membagi gaji

Ayolah warsini
Kawan-kawan sudah datang
Kita sudah berkumpul lagi disini
Kita akan latihan drama lagi
Ayolah Warsini
Kamu nanti biar jadi mbok bodong
Si Joko biar menjadi rentenirnya
Jangan malu warsini
Jangan takut dikatakan kemayu
Kamu tak perlu minder dengan pekerjaanmu
Biar kamu Cuma buruh
Dan sd saja tak tamat
Ayolah Warsini
Mas Yanto juga tak sekolah Warsini
Iapun Cuma tukang plitur
Mami juga tak sekolah
Kerjanya mbordir sapu tangan di rumah
Wahyuni juga tidak sekolah
Bapaknya tak kuat bayar uang pangkal sma
Partini penjahit pakaian jadi
Di perusahaan milik tante Lili
Kita sama sama tak sekolah Warsini

Ayolah warsini
Ini sudah malam Warsini
Ini malam minggu warsini
Kami sudah menunggu di sini

@Wiji Thukul(Surakarta 9/1986)





Minggu, 20 Mei 2012

sedosin donat untuk anakku



Aku beli sedosin donat warna-warna. Merah,kuning,jingga,hijau,bertabur kacang ,misis,keju juga coklat . Donat sedosin warna-warna sewarna hatiku,  hari ini, anakku ulang tahun yang kesebelas.

Nak, ayah makan satu, donatmu agar jumlahnya sama dengan  ulang tahun mu: SEBELAS! Di tahun yang kesebelas ayah berharap ini hari terbaik untukmu...ayah makan donatmu satu, doa ayah satu sehat selalu. Jangan repotkan ibu mu....

Kacamata coklat  sepuluh ribuan, aku kenakan. Agar tak ada yang tahu . Apa yang kusembunyikan.  Nak ,hidup tak harus sesuai dengan harapan mu. Tak ada yang pergi, karena ia selalu datang, ya ia selalu datang. Apakah disetiap permainan engkau harus jadi pemenang? Pemenang adalah ia yang berhasil bertahan hingga akhir itu datang.

Nak, jika sempat lihatlah langit violet itu. Apakah senja itu akhir nak ? Bukan nak,senja itu awal bagi yang mengawali. Apakah malam itu temaram nak? Tidak nak,malam hanya jeda sebelum datang pagi  .
Apakah sedih itu tak bernyanyi ? Atau gembira itu harus tertawa,nak ?

Di usiamu yang KESEBELAS engkau tak harus bisa menjawab nak, biarlah ayah dan  ibumu menjawabnya....
Ingus dari hidung aku seka. Tissue putih seribu lima ratusan. Aku bertahan,  karena aku terus hidupi, mengalir, mengalir teruslah mengalir..seperti ingus dan air mata. Dia datang tetap datang.saat duka atau gembira.....

Nak ,hidup tak harus sesuai dengan harapan mu. Tak ada yang pergi, karena ia selalu datang, ya ia akan selalu datang. Di hari bahagiamu ayah tak ada. Sukma ayah terbang membayang ...selamat ulang tahun Nak.

It is your day, singing la la happy birthday.
As God says your wish just say.
Present is today, not yesterday.
And....
Tommorow still be a mysteri.
ya..a mysteri.

It is your day
happy birthday
spare one empty glass
for me
hope i can make it
Come here
To say:
 “happpy birthday”

desember,13th,2011

in my perfect day@rawont.