
Jumat, 18 Januari 2013
Jumat, 28 Desember 2012
LAKON DUADUA
LAKON DUADUA...
Wing Irawan ing Jemuwah, Désèmber 28, 2012 jam 6:25mbengi
...
adalah tato para pertapa berkepala kerbau
tanda tangan bayibayi kosong dan murni dikotakota
...
bayangannya melipat kepercayaan berkumis
sekarung mainan digoronggorong daftar pustaka
dimana sejumlah rahasia
kopi dan bayangan diri sendiri
menggelar peta
menghitung bulubulu jalak bali,
lukisan temboktembok gelap
dan bayangan patah itu,
lirih mendengung kebebasannya
diciumnya ruparupa
disudut bibir kenyataan harihari
ujung telunjukkuning tua itu
bumi dan langit
tertawa
...
Selasa, 27 November 2012
onkologi kotabaru
Selasa, 20 November 2012
follow the leader
“Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita”
Sukarno
Jumat, 09 November 2012
Yang Tertidur Di Lembah
Le dormeur du val Arthur Rimbaud (1854-1891)
C'est un trou de verdure où chante une rivière,
Accrochant follement aux herbes des haillons
D'argent ; où le soleil, de la montagne fière,
Luit : c'est un petit val qui mousse de rayons.
Un soldat jeune, bouche ouverte, tête nue,
Et la nuque baignant dans le frais cresson bleu,
Dort ; il est étendu dans l'herbe, sous la nue,
Pâle dans son lit vert où la lumière pleut.
Les pieds dans les glaïeuls, il dort. Souriant comme
Sourirait un enfant malade, il fait un somme :
Nature, berce-le chaudement : il a froid.
Les parfums ne font pas frissonner sa narine ;
Il dort dans le soleil, la main sur sa poitrine,
Tranquille. Il a deux trous rouges au côté droit.
The sleeper in the valley Arthur Rimbaud (1854-1891)
It is a green hollow where a stream gurgles,
Clinging madly herbs rags
Money, the sun, the proud mountain
Shines: it is a little valley bubbling ray.
A young soldier, mouth open, head bare,
And neck bathed in cool blue cresses,
Asleep, he is lying in the grass, under the sky,
Pale in his green bed where the light rains.
Feet in the gladiolas, he sleeps. smiling as
A sick child smile, it makes a sum:
Nature, rock him warmly: he is cold.
The scents are not his nostrils quiver;
He sleeps in the sun, his hand on his chest,
Quiet. It has two red holes in his right side.
Yang Tertidur Di Lembah Arthur Rimbaud (1854-1891)
Adalah sebuah lubang di hamparan hijau di mana sebatang kali bernyanyi
Berpeluk seerat-eratnya pada rangkum rerumputan jerami Keemas-emasan,
di mana mentari, di atas gunung megah,
Bersinar : adalah sebuah lembah yang membiaskan sinar.
Sorang serdadu muda, mulut ternganga, telanjang kepala
Dan tengkuk tenggelam dalam jerembak biru segar,
Tertidur : dia terlentang di atas rerumputan, bernaung mega,
Pucat pasi di atas ranjang hijaunya bermandikan sinar.
Kedua belah kaki di antara rerumputan, dia tertidur.
Senyum seperti Senyuman bocah menderita sakit, dia terlena.
Alam, dekaplah dia erat hangat : dia lagi kedinginan !
Harum wangi-wangian tak mengusik hidungnya ;
Dia tertidur bersimbah cahya mentari, tapak tangan di atas dada
Diam tenang. Dua lubang merah menembus iga kanannya.
Rabu, 07 November 2012
belajar pada bumi
perjalanan
mengenalkan hutan dan alam pada anak-anak ,harapannya nantinya mereka
meneruskan tradisi ini,kepada anak-anaknya begitu seterusnya..sehingga
hadirnya hutan terus ada pada penerus-penerus generasi
kita...menghadirkan hutan tidak hanya digunung atau tanah2 tandus akan
tetapi juga dihati kita...... sehingga dimanapun mereka berpijak hutan
selalu ada...
Selasa, 30 Oktober 2012
wait for me
Wait For Me from Peeter Rebane on Vimeo.
Wait For Me lyrics
Songwriters: Hall, Richard Melville;
Mmm, mmm
Mmm, mmm
Mmm, mmm
Mmm, mmm
Mmm, mmm
I'm gonna ask you to look away
I love my hands but it hurts to pray
Life I have isn't what I'd seen
The sky's not blue and the field's not green
Wait for me, wait for me
Wait for me, wait for me
Wait for me, wait for me
Wait for me, wait for me
Mmm, mmm
Mmm, mmm
I'm gonna ask you to look away
A broken life will never stay
Tried too hard and I always lack
Days are gray and the nights are black
Wait for me, wait for me
Wait for me, wait for me
Wait for me, wait for me
Wait
Mmm, mmm
Mmm, mmm
Mmm, mmm
Mmm, mmm
Mmm, mmm
Mmm, mmm
Senin, 29 Oktober 2012
sajak jawi

SAJAK JAWI
dalam panas hari ini
kantung kerupuk
melambai
karat impiam
sembunyikan dendam
cermin kaca
krom metalik biru
pudar
tegak berdiri
roda jaman
bingkai polusi
dimana hitam
bumi bermuara
langit biru
terik hari
sudutkan musafir
pada bayang
beringin tua
sudut candi
haruskah
ia tanya asal angin
desah daun
titik hujan
warna pelangi
cakrawala guntur,
tanah bumi kesuburan?
pupus daun ijo
berganti coklat
luruh dipeluk tanah
akar hayat bumi
bersedekah angin semilir
depak pergi peluh keringat
kibar kecil sang saka
malu menari salsa
gula kelapa berdansa
elok gemulai
laksana putri dwarawati
menanti pulangnya herucakra
catatan perjalanan sunyi
memahat cerita pada
batu prasasti angin
setumpuk harapan gajah mada
batu bata adalah emas mulia
sang ratu adil bermahkota
turun dari singgasana langit
menyuapi buah susu
segelas coca-cola
pada musafir kelaparan...
candi jawi,26 oktober 2012
e.rahmawan
Langganan:
Postingan (Atom)