Jumat, 25 September 2015

Hari Hening



Betapa jarak luruhnya daun-daun atas rantingnya sampai ke bumi?
Ketika kupu-kupu menarikan sayap-sayapnya.
Pada putik kembang mekar,
Pada waktu madu dihisapnya,
Lalayu dedaunan, satu-satu menyuburkan kembali
Betapa sempat hitungan budhi sampe nadimu?
Seperti juga cakap kesempurnaan itu.
Pada langit kita memohon untuk mengerti,
Bumi adalah diri sendiri,
Betapa jarak sampe, untuk tiba pada giliranmu
duduklah,
Untuk memetik suara
Dari apa yang menjadi diri sendiri
Betapa heningnya jarak untuk menjadi seperti luruhnya dedaunan sampe
Angka dicatatnya tanpa hitungan serta-merta,
Yang merangkak, menjadi tegak, berdiri dan membungkuk,
Yang kanak tumbuh dewasa dan menua
Aroma tanahnya semerbak bathin alam raya,
Mengingatkan jarak pada kelalaiannya
Duduklah untuk memetik suara darai apa yang menjadi diri sendiri.
  
Puisi Wing Sentot Irawan



Senin, 21 September 2015

beijing lu



bloomberg dalam tulisan kanji
terpapar diatas sprei putih
beritanya pesta pora anak negeriku
menyuarakan kisah pemberontakan
huqin berirama naik turun
berkumpul seusai kerja
didalamnya selalu ada semangat
dalam kepedihan selalu ada bintang terang
menangislah agar bisa tertawa

espandrille dalam kaki kaki jenjang
juga warna warni neon itu yang membawaku
larut dalam  kemeriahan perubahan ekonomi
akankah janji bapak negeri kami
akan terpenuhi sejahterakan 
seluruh anak negeri ?
pesta pora pemberontakan
disetiap 1 Mei apakah itu
cermin bahwa keadilan dinegeri kami
 terpenuhi?

1 mei 2015,ghuangzhou
ekorahmawan