Selasa, 13 Januari 2015

prologue 2015




Januari,
Maka terlampoi sudah tahun kemaren. Hingarnya perayaan pergantian tahun ini, tidak  se ramai tahun lalu. Pesawat yang jatuh itu, mematikan semua penumpang didalamnya. Dari
peristiwa itu di ketahui pula banyak konspirasi . Jadwal yang tiada diadakan, lalu ketika pesawat itu naas.karena jatuh dilaut maka barulah cerita ini terkuak. pertanyaannya.... sudah berapa lama ini terjadi dan siapa saja yang bermain.
Berita gembiranya bensin turun jadi 7600 rupiah,  berita sedihnya harga harga masih tetap melangit.
Tahun kemaren 2014 ibu meninggal setelah muntah darah dan  tidak ada sehari beliau di rumah sakit beliau meninggal. Tahun ini 2015 lebaran akan berbeda karena aku sudah tidak bisa laagi menikmati opor ayam dan sambel krecek buatan ibu yang enak itu.  Jogja tempat aku di besarkanpun makin lama makin asing bagiku.dan kemungkinan besar  idul fitri 2015 aku tidak akan balik kekota itu.
Maka terlampoi sudah tahun kemaren. Hingarnya perayaan pergantian tahun ini, tidak  se ramai tahun lalu. Hujan menorehkan kisah tersendiri  tentang banjar negara , lalu pesawat malaysia yang jatuh itu mengawali proloque  cerita tahun 2015 dengan tetesan airmata. tetapi yang aku tahu happy ending selalu dimulai dari tetesan air mata.tak ada yang pasti seperti hitungan matematika didunia ini. Justru dari ketidak pastian itu aku bisa bergantung pada Tuhan ataupun pada Hantu. Siapa yang bisa memestikan bahwa yang seperti itu harus seperti ini. ataupun yang seperti ini harus begini...siapa yang bisa menjamin? maka biarkan hari ini adalah hari ini. Kemaren sudah sudah berlalu dan hari esok masih misteri...maka jalani dengan gagah berani!