Jumat, 25 September 2015

Hari Hening



Betapa jarak luruhnya daun-daun atas rantingnya sampai ke bumi?
Ketika kupu-kupu menarikan sayap-sayapnya.
Pada putik kembang mekar,
Pada waktu madu dihisapnya,
Lalayu dedaunan, satu-satu menyuburkan kembali
Betapa sempat hitungan budhi sampe nadimu?
Seperti juga cakap kesempurnaan itu.
Pada langit kita memohon untuk mengerti,
Bumi adalah diri sendiri,
Betapa jarak sampe, untuk tiba pada giliranmu
duduklah,
Untuk memetik suara
Dari apa yang menjadi diri sendiri
Betapa heningnya jarak untuk menjadi seperti luruhnya dedaunan sampe
Angka dicatatnya tanpa hitungan serta-merta,
Yang merangkak, menjadi tegak, berdiri dan membungkuk,
Yang kanak tumbuh dewasa dan menua
Aroma tanahnya semerbak bathin alam raya,
Mengingatkan jarak pada kelalaiannya
Duduklah untuk memetik suara darai apa yang menjadi diri sendiri.
  
Puisi Wing Sentot Irawan