Sabtu, 22 November 2014

Desember dan hujan



Desember separuh  jalan lebih. Datangnya hujan sudah jadi keharusan setiap harinyam, sewajarnya kalo dingin menelinap dari kisi kisi cendela. Selimut teman  yang palik asik untuk diajak berkencan dalam kamar. Kalo mau mencari matahari
akan kau dapat kalau pagi tidak hujan. selebihnya adalah kebetulan. Maka jangan heran jika harian kita dikerubungi banyak lalat. 
kalo boleh berharap  pada mu Tuhan. Aku ingin melihat bianglala. Desember sudah separuh jalan lebih.sebentar lagi penanggalan kita  akan berganti rupa.   
 Di pergantian tahun ini seperti tahun tahun yang lalu. Eforia kembang api akan berulang lagi dan lagi....
Tampaknya petir dan gelegar halilintar memberi pertanda musim hujan tahun ini tidak akan segera berskhir cepat. bau kecut jeans kehujanan  juga tengiknya sepatu kebasahan adalah pertanda semangat kita belum memudar. Secangkir kopi, segelas wedang jahe hangat pemberi inspirasi dalam segala keadaan sepantasnya kita harus bertahan... 

 Hujan membuat jenuh selokan selokan. Tanah yang dulu kerontang muntah karena hujan. Cacing itu kekenyangan dalam geliatnya ia  mencari pegangan. Sudah kudengar tentang banjir dan tanah longsor. kau tau berapa banyak yang mati karena musim ini? DItengah harga harga yang melonjak mahal.kali ini kita murah hujan. Murah air. Selalu ada berkah disetiap kejadian. bila kita bersyukur.  

Dengarkan katak katak sawah itu. Sorak sorainya gegap gempita seperti gemuruh geludug meningkahi hujan. Kecipak hujan memicu hasrat  hewani mereka menembangkan nyanyian musim kawin. Shang dewi Sri pun tersenyum .  Shang hyang maruto menghembuskan semilir. Sehingga menerbangkan Rambut panjang dewi welas asih. pantaslah  jikalau  Bethara guru pun ingin menyunting Dewi Pohaci.  

Kecantikan itu telah menghasilkan konspirasi.  racun yang diminumnya adalah obat tidur abadi.
Maka  ketika ruh mu lepas ya dewi.engkau bisa bersaksi bahwa kebajikan yang ditanam akan berbuah berkah kebaikan pula.  Rambut itu berubah menjadi rumput dan bebungaan wangi. Pokok tangan mu pun tumbuh menjadi bambu bambu  tegar. Kaki mu yang jenjang menjadi pohonan jati. Puting susumu pun berubah menjadi buah buah ranum dan manis.  Dari gua garbha mu yang perawan bersemilah tanaman dan jejamuran bertuah. Menjadi obat dari segala sakit.  
Ah ya lalu ...ya pohaci kau terlahir sebagai shinta yang diragukan Kesuciannya...setelah masa  dalam penantian pembebasan. Sebelas tahun keperawanan mu adalah sebuah catatan kunci. Pembebasan pertobatan itu adalah penyucian diri dengan sang hyang agni.  Maka ketika penyerahan diri itu  mejadi totalitas tekad  .engkau tidak perlu  bertanya lagi:" apa itu kematian". Kematian  adalah  pengantar ke hidup selanjutnya yang lebih indah. Bukan kah mati dalam leburan tekad adalah kesadaran  pemikiran kita terlahir dalam   " kemerdekaan".   Maka ketika  jailangkung itu dipanggil maka mantra ini yang kau gumamkan; " Kau datang tidak diundang kau pun pergi tidak ada yang mengantar..." 

Angin itu mengantarkan  semilir yang membawa tawon merah dari bunga kebunga. langit sudah merekah terang. tinggal sisa air yang tertumpah di samping aspal  dan aspal. mendongak kan  kepala diatas angin, Tuhan  kalo boleh berharap aku bisa melihat sang bianglala, Setelah berhenti  marilah melangkah lagi @rawont. E rahmawan. Desember 2014