Minggu, 30 Maret 2014

Indrokilo dari atas angin




langit meredup cahayanya tetap biru
kabarnya....bunga keningkiran
masih menatap langit
bukannya hujan akan turun?
tapi tidak hari ini!

kau masih menunjuk ini dan itu
bertanya apa mengapa
tanpa ucap O itu adalah
O itu karena

batu-batu dalam kepalamu
menguatkan kepalan tangan
untuk menerima apa yang di katakan
KEBENARAN menurut hati nurani

kemudian kau duduk membatu
tafakur merenungi kejadian
begawan ciptoning ialah Dananjaya
murka Sri Krisna menjelma raksasa

Semar adalah Samar
jadilah ia punokawan
kopi panas dalam gelas putih
asap mengepul dalam sebatang udud

Teman datang dan pergi
teman sejati selalu menemani
dari menara ke menara 
doa yang digumamkan

dari menara kemenara
bau dilem hio dalam udara
segala bentuk doa
Tuhan pasti mendengar

siapa yang tahu sampai kapan ?
kapan sampai?kapan datangnya?
HMUNG SADERMI
itu istilahnya melakoni.

e.rahmawan