Senin, 12 Agustus 2013

RONIN DAN RIDER SEBUAH RENUNGAN TENTANG MERDEKA




Dalam buku ke enam , Matahari dan Bulan, “MUSASHI”(1935) karya Eiji Yoshikawa, diceritakan Musashi menghadap seorang pejabat negara ,yang dipertuan Sakai Tadakatsu, kedatangan ronin desa itu adalah karena ia merupakan salah satu kandidat jago pedang yang akan menjadi guru para Shogun. Dalam perjalanannya menuju tempat pejabat tersebut terjadi pergolakan didalam alam pikiran Musashi.Pada prinsipnya ia ingin menolak pengangkatannya sebagai pelatih pedang Shogun itu. Akan tetapi karena jasa baik para temannya ia tidak bisa menolak permintaan itu...
pagi itu ia tak bisa meloloskan diri dari perasaan bahwa kalau ia berpuas diri dengan kedudukan tinggi,cita-citanya  mengenai jalan itu ( jalan pedang ) akan gugur”....
Musashi tidak mau terikat dalam sebuah lingkaran kekuasaan.Kekuasaan akan menjadikan rantai pengikat kaki. Ia tak mau jadi pendukung tentara barat atau timur. Jalan baginya adalah JALAN PEDANG. Musashi adalah dirinya sendiri.Kesucian jalannya adalah :penerapan ilmu pedang demi perdamaian....
Pagi itu Musashi berpakaian resmi kebesaran dengan berkuda cantik yang berpelana indah ,menuju ke benteng melalui jalan yang terang benderang oleh sinar matahari pagi....

********************************

Saya teguk air minuman dalam gelas itu. Seusai pelaksanaan buka bersama dengan para Adventure Rider(AR). Malam itu 3 pentolan AR berkumpul di basecamp “Slendro Merah Putih (SMP)“ yaitu tempat kakak saya. SMP bukan kelompok atau klub.Slendro MP hanyalah ajang dimana kami yang sevisi disatukan. Penamaan Slendro bukan karena itu “sesuatu “ yang nyeleneh waton atau celelekan serta selenge'an., BUKAN itu! Slendro karena ia adalah salah satu warisan budaya bangsa kita .Dan merupakan salah satu tangga nada yang paling unik dan tertua didunia ini. Dan semangat nenek moyang kita yang menciptakan tangga nada Slendro ini yang harus kita “uri-uri “. Semangat DARE TO BE DIFFRENT, DARE TO RESPECT THE DIVERSITY .
Hanya saja karena kita menganut paham GATHOLUCU maka di gathok-gathok ake dadi lucu : maka jadilah selogan kami “Seneng LelungaN Dolan Rombongan. “
Merah Putih ARTINYA : berani karena benar, DARE BECAUSE IT'S ALL RIGHT! DARE BECAUSE IT'S SAVETY! Maka jangan kaget kalo jargon yang kita pakai adalah : WANI OPO ORA? Selama keyakinan kita mengatakan berani,dan itu memang memungkinkan kenapa tidak?
Bapak bangsa kita Soekarno dalam bukunya "Penyambung lidah rakyat" mengatakan merah putih adalah lambang kehidupan. merah mewakili darah manusia juga hewan,putih melambangkan getah tumbuhan,
merah mewakili jasad ,jasmani, badan yang bersifat kasat mata, sedangkan putih mewakili ruh yang bersifat tak terlihat atau ghoib. dalam kehidupan keseharian masyarakat jawa warna putih dan merah senantiasa hadir dalam setiap proses kehidupan dari lahir hingga mati. bubur merah dan bubur putih selalu hadir dalam setiap kegiatan serimonial orang jawa.  Bahkan dalam rapalan kesealamatan ala orang jawa warna -warna ini disebutkan. "bawang abang bawang putih setan ora doyan demit ora ndulit,sluman slumun selamet..."

AR maupun SMP mempunyai kesamaan visi, kita sama-sama menyukai berkendaraan dalam sebutan kami “MENGEXPLOR” satu daerah menggunakan sepeda motor . ADVENTURE RIDER maupun SLENDRO MERAH PUTIH tidak terikat dalam klub sebuah merek sepeda motor itulah kesamaannya.
Masalah jalan aspal ataupun tanah bukan masalah lagi tentunya.

sore itu event BUKA BERSAMA ADVENTURE RIDER di Pandaan, berlangsung dengan meriah,sekitar 26 simpatisan dari berbagai daerah menyemarakkan acara tersebut, tercatat yang hadir Rider Pasuruan, Rider Mojokerto,Rider Sidoarjo,Rider Surabaya,Rider Malang, Rider Pandaan dan satu tamu dari jauh Rider Bali. 
Dalam suasana langit temaram kota Pandaan di sebuah lapangan kosong di depan basecamp  SLENDRO MERAH PUTIH  yang biasanya merupakan ajang cross  , kami menggelar tikar berkumpul makan dan tertawa bersama...dalam  sebuah lingkaran kami berkenalan dan bersatu dalam suasana persaudaran tanpa mempedulikan apa klub kami apa jenis motor kami,apa merek motor kami..itulah semangat yang diimpikan para nenek moyang kita pencipta tangga nada SLENDRO. “DARE TO BE DIFFRENT, DARE TO RESPECT THE DIVERSITY “.
Seorang rider pernah berdikusi dengan saya tentang pembatasan kebebasan seorang Rider,ketika ia menjadi satu anggota sebuah klub maka ia tak boleh gabung dengan klub yang lain. Maka saya katakan itu satu hal yang Naif, kenapa kita yang dikatakan sudah MERDEKA sejak 68 tahun yang lalu mau dikotak-kotakkan dalam perpecahan. Dan rider itu mengatakan itu satu hal yang sulit. Saya pun mengatakan dalam nada jokes saya :”itu akan gampang ketika anda sudah berkacamata google transparan dan tidak berkacamata kuda,lagi....”

Saya yakin seorang Youk Tanzil Ring Of Fire tak akan bersemangat mengelilingi negri ini beserta dengan putra-putra nya untuk mengenalkan keaneka ragaman ritus ,kultur,adat budaya , dan alam Indonesia, jika tidak berbekal semangat menghormati perbedaan. Menghargai sebuah perbedaan sebagai suatu hal yang unik. Saya yakin sekali mereka adalah orang- orang toleran yang berpegang teguh pada filsafat sang sastrawan masa lalu “ Bhineka Tunggal Ika” berbeda-beda tetapi tetap satu juga yaitu Indonesia....

Dalam rongga pemikiran saya RIDER adalah seorang RONIN ia bebas menentukan jalannya.tentunya dalam koridor yang bersemangat bendera Merah Putih. Berani karena Benar. Melangkah dalam rambu-rambu kebenaran. Dan jalan apapun yang ditempuh entah itu landai, curam,atau menanjak beraspal,berlumpur,ataupun berbatu cadas adalah mutlak hak asasi pilihan setiap RIDER.....MERDEKA!

*******************************************

Setelah lama menunggu Musashi di ruang anggrek ,Yang Dipertuan Sakai Tadatsu datang,beliau berkata pada ronin desa Mimasaka itu, bahwa pengangkatannya sebagai instruktur pedang shogun dibatalkan karena adanya keberatan dari dewan sesepuh karena reputasi buruk tentang musashi yang didengarnya. Sebagai bentuk rasa simpatinya ia berkata:” Barangkali saya agak lancang,tapi saya mendengar anda punya minat akan seni,ini luar biasa untuk seorang samurai seperti anda, Saya ingin memperlihatkan karya anda pada Shogun ,Saya pikir seorang samurai yang terhormat tidak akan menghiraukan segala ocehan orang banyak, dan tidak meninggalkan kata tanpa kemurnian jiwanya...”
sambil berfikir tentang apa maksud kata-kata Sakai Tadatsu, ia menyiapkan alat lukis dan cat untuk lukisan yang diminta oleh si tuan rumah.dan untuk menghormati hari yang amat penting itu , Musashi memutuskan untuk membuat satu lukisan yang cocok untuk dilihat Shogun atau siapapun.

Sakai Tadaktsu kembali ke ruangan tunggu, sambil menatap lukisan yang masih basah,Lukisan tentang dataran Musashino,ditengahnya terdapat matahari terbit bulat besar,berwarna merah menyala,yang menggambarkan integritas keyakinan diri Musashi.selebihnya dibuat dengan tinta untuk menangkap rasa musim gugur didataran itu. Sakai Takadatsu menatap lama pada lukisan itu dan berkata pada diri sendiri : “Kita telah lepaskan seorang harimau kedalam hutan belantara”.

Dikejauhan Musashi berjalan dengan mantab meninggalkan benteng itu...
oleh E.rahmawan.untuk Jurnal kecil Rawont dan Slendro Merah Putih @2013