Kamis, 25 Oktober 2012

silent




 SILENT
oleh  wing sentot Irawan


kutemui kau pada sepuntung rokok terhisap setengah
kutemui kau pada sepasang kaus kaki terpotong panjangnya berwarna merah
kutemui kau pada tumpukan buku loak basah oleh tetes air hujan
ada yang diam-diam .ingin menemuimu  ,dalam mimpi...
ada yang diam-diam  .ingin menyapamu ,tanpa menyebut nama
ada yang dalam inginnya, hanya diam
kutemui kau pada  secangkir kopi
ampasnya tumpah melukiskan kisah
kutemui kau pada  setiap kata 
yang menjadikan kita lupa pada-Nya
ada yang diam-diam .ingin menemuimu  ,dalam mimpi...
ada yang diam-diam  .ingin menyapamu ,tanpa menyebut nama
ada yang dalam inginnya, hanya diam


..................................
simpanlah puisi  ini  bila kau suka

Selasa, 23 Oktober 2012

perjalanan sunyi dalam sebuah konser
































Senin, 22 Oktober 2012

SWINGING WING!





wing...keep on swinging...wing...pagi tadi setelah sarapan,kayuh pedal keterminal pandaan,duduk di trotoar pasir,..menunggu karnaval sedekah bumi.reramean di jalan raya,bikin jalanan sumpet tak jalan, tumpah ruah manusia menanti harap bedah desa bedah bumi.harap bersemi para petani industri......ah ya ya ya...wo..aaaa...ada slilit digigi saya!wing...keep on swinging...wing
Saya pernah ngobrol dengan wing,beberapa waktu yang lalu. Diakhir tour de aseannya...wing menyempatkan singgah di pandaan, kota kecil yang diapit gunung-dan pegunungan berhawa sejuk..... sebelum Wing  pulang ke Lombok.  
Ditahun ini pula wing berharap bisa melanjutkan " The Journey Of Silence" menuju negeri Kangguru Australia....Pada setiap kota yang di singgahi wing...Wing mengamen dan memainkan lagu balada hijaunya....lagu yang berisi peristiwa-peristiwa hidup, lingkungan yang ia lewati selama melakukan perjalanan sunyi ini...
Pada tahun 2011 lalu National Geography Asia,mulai mendokumenterkan perjalan Wing Sentot Irawan. Wing lahir 8 Agustus 1965,di Magelang....Pernah bekerja sebagai guru.dan aktif berkesenian di Lombok.  Selain hebat di musikali Wing hebat pula berakting dalam keteateran... Wing berasal dr  Desa Parampuan, Kecamatan Bajur, Mataram, Nusa Tenggara Barat, berkeliling Asia Tenggara menggunakan sepeda. Dengan bekal dana yang diperoleh dari pemerintah setempat dan donatur hanya Rp 5 juta rupiah. 
Pada awal petualangannya bersepeda...Wing  melakukan perjalanan bersepeda mulai tahun 2008, Wing tidak pernah memaksa untuk mendapat bantuan dana. Bahkan perjalanan bersepedanya dimulai dengan sepeda yang dibelinya di pasar loak, seharga Rp 125 ribu merek Federal. Baru saat melakukan perjalanan kedua tahun 2010 ke Sorong, Papua, dia bisa membeli sepeda yang cukup mahal, Rp 2,5 juta, dan sepeda ini pulalah yang dipakainya untuk keliling Asia Tenggara...
Saya pernah bertanya pada mas Wing, dari karya musikalisasi puisinya mana yang paling berkesan di hati mas wing?
dan lelaki tinggi berambut gimbal ini menjawab : 

"Setiap kali melihat daun jatuh selama saya bersepeda, saya merasa ada sesuatu yang membuat saya tidak mengerti siapa saya ini. Tapi dengan pertemuan seperti ini saya mulai merasa cukup. Maka setiap kali saya mampir di suatu kota, saya mencoba berbuat sesuatu," 

Selama 3 hari ini saya  sering "jagongan " dengan Wing...banyak yang saya petik dari hasil perjalanan sunyinya...tentang teorinya bahwasannya alam ini berbicara dengan caranya sendiri....Alam selalu alim...menyesuaikan diri dengan sekitarnya...Jagad besar dengan jagad kecil yang selalu bergumul dalam keharmonisasiannya.....Wing mengatakan alam seperti  kaset kosong yang merekam,meresapi segala kejadian yang ada disekitarnya....Tak heran jika di rumah Tua yang angker terdengar suara-suara masa lalu.....wing menyebutnya sebagai fenomena ORBS dan CYCLE....
selama perjalanannya Wing belum pernah bertemu setan periangan dan sesuatu yang berbau mistis. satu pengalaman yang membuat wing terheran-heran dan takjub saat di Palu ia menyaksikan dipinggir jalanan hutan seekor GORILA besar sedang berdiri dijalan.....

@rawont untuk  jurnal kecil saya.....
menanti karnaval datang

wing sentot irawan  berkeliling asean untuk mengkapanyekan lingkungan hidup.

memoteret vespa lewat..


memandang keanehan
kaki wing

posisi wing
tertawa

slilit

memoto suasana
biker vs biker


Kalopun ada cermin...cukupnya buat melihat sebelah mata...satu senyuman dalam bibir...satu lubang hidung....sederet gigi...segerombol rambut di jenggot, kumis..dan keti ...
mmutar-mutar kumis
Setidaknya merah putih kecil,selalu berkibar tegak di speda itu.. usang rakus melahap warna..hingga "ndog kermak " malu-malu sembunyi dalam lipatan merah putih. ....


sayang kalo dibuang...kerak kopi merekat...gemerincing cangkir kaleng...membunyikan ketukan karabiner...tanda pedal masih dikayuh....



berapa banyak pasir,berapa banyak tanah...berapa banyak kebun ,kampung,peceren...air comberan dan guyuran air hujan yang merekat....berapa jam berapa waktu..sudah terlampoi...... 
melihat ruji-ruji
lumpur di ban sepeda

========================================================================

Wing Sentot Bersepeda Keliling ASEAN


TEMPO.COKuala Lumpur - Keprihatinan akan perubahan iklim dan pemanasan global, menggugah Wing Sentot Irawan, 47 tahun, untuk melakukan kampanye peduli lingkungan. Dengan setelan “nyeleneh” khas anak-anak teater, seniman kelahiran Magelang tersebut mengayuh sepeda dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan berencana mengelilingi Asia Tenggara.

“Saya berangkat dari Lombok sejak 6 Januari 2012 lalu” kata Wing kepada Tempo saat menemuinya di Kuala Lumpur, Kamis, 3 Mei 2012.

Setelah melakukan perjalanan sekitar empat bulan dari Lombok ke Batam, mantan guru SMP di Lombok Timur ini menyeberang ke Singapura untuk selanjutnya kembali mengayuh sepedanya ke Malaysia melalui negara bagian Johor.

“Ternyata di Malaysia iklimnya lebih panas dari Tanah Air, ya?” kata Wing saat ditanya perasaannya setelah sampai di Malaysia. Suhu yang panas itu, kata Wing, kemungkinan akibat hampir seluruh negara ini dipenuhi ladang sawit dan kebun karet.

Karena itu, alumni Universitas Mataram (Unram) ini ingin memberi saran kepada Walhi dan pihak-pihak yang terkait dengan lingkungan di Indonesia untuk melakukan penelitian kadar konstruksi tanah terhadap perubahan cuaca. “Biar enggak panas kayak di sini,” kata Wing.

Sebelum melakukan tur ke Asia Tenggara ini, kata Wing, ia telah dua kali melakukan perjalanan dengan bersepada dari Lombok ke Sabang-Aceh pada tahun 2008 dan dari Lombok ke Sorong-Papua pada tahun 2010. “Bila rencana keliling Asia Tenggara kali ini sukses, saya berencana mengayuh sepeda dari Lombok ke Australia,” ujarnya.

Tak hanya berkampanye dengan mengayuh sepeda, selama perjalanannya dari Lombok hingga Batam, Wing mengaku melakukan kampanye lewat puisi dan teater. “Saat Hari Bumi 22 April lalu, saya melakukan orasi lingkungan di Batam. Waktu di Jambi saya juga mengadakan musikalisasi puisi tentang lingkungan,” katanya.

Wing berharap, apa yang ia lakukan menggugah keprihatinan semua pihak untuk lebih perduli terhadap pelestarian lingkungan. “Jika perjalanan ini selesai, saya ingin membukukan pengalaman saya dalam bentuk puisi tentang lingkungan,” katanya.....