Sabtu, 25 Februari 2012

bubur kemiskinan (poridge of povertiness)


Bubur Kemiskinan:
Diawal  tahun naga kemarin...Bos mengajak makan saya di sebuah restoran makanan cina waralaba internasional di sebuah supermall elit di kawasan Surabaya. Restoran ini benar-benar mencitrakan dirinya "VERY-VERY CHINESSE !" semua serba merah...warna yang ada hanya warna merah dan emas...restoran ini sangat rame  penuh sesak dan hanya saya,  teman saya ,serta waitress  restoran yang JAWA! saya tidak ingin bercerita banyak tentang restorannya tapi saya akan bercerita tentang bagaimana moment makan siang itu mentriger saya untuk  menulis BUBUR KEMISKINAN....Cerita ini di mulai dari  omongan teman saya yang mengomentari tentang  bubur seafood yang saya pesan, ia mengatakan bahwa pantang pada tahun baru cina memakan bubur...sebab bubur adalah lambang dari KEMISKINAN!...mendengar komen teman saya yang SOK CINA ,saya pun menjawab..."SO WHAT GITU LO...WONG SAYA  MEMANG SUDAH MISKIN! "....semua tertawa kecuali bos saya....entah apa yang ada dikepalanya...saya tidak mau tahu...
sejenak saya diam dan terlintas diotak saya tentang definisi kemiskinan,definisi kemiskinan yang saya pelajari pun berbeda-beda ,menurut ahli ,mazhab dan misinya masing-masing...

"Poverty is the state of one who lacks a certain amount of material possessions or money" Kemiskinan adalah keadaan seseorang yang tidak memiliki sejumlah harta benda atau uang.(Poverty (sociology)". Poverty (sociology). britannica.com. Retrieved 2010-10-24.)
Ada lagi definisi yang tidak dipisahkan dari definisi utama tentang kemiskinan.yaitu :Absolute poverty (Kemiskinan Absolut ) dan Relative poverty( Kemiskinan relatif).Kemiskinan Absolut  berkaitan dengan kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia ;yang   mencakup kebutuhan air bersih   gizi , perawatan kesehatan , pendidikan , pakaian serta tempat tinggal.  Kemiskinan  Relatif  berhubungan dengan masalah status sosial...dimana di artikan kurang diterimanya  status sosial seseorang di kelompok status sosial tertentu  karena kurangnya pendapatan yang dihasilkannya apabila dibandingkan dengan pendapatan anggota lain dalam kelompok status tersebut...lebih sempit disebut sebagai masyarakat..untuk sekala lebih besar disebut negara...saya  jadi teringat seorang pelopor aliran psikologi humanistik  Abraham Maslow (1908 - 1970) yang merumuskan tentang  Hirarki Kebutuhan manusia: Dimana secara berurutan kebutuhan manusia adalah :  1.  Kebutuhan fisiologis atau dasar, 2.Kebutuhan akan rasa aman, 3.Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi,4.Kebutuhan untuk dihargai, 5.Kebutuhan untuk aktualisasi diri.....Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). ....Abraham Maslow. 2006. On Dominace, Self Esteen and Self Actualization. Ann Kaplan: Maurice Basset.


Bubur yang saya pesan adalah bubur yang terbuat dari beras pulen..berisi potongan besar udang windu,cumi-cumi,ikan kakap dan kepiting yang sudah dikupas....disajikan dalam mangkuk besar disajikan dalam satu nampan bambu dan disitu tersedia mangkok-mangkok kecil dengan sendok bebek tebal dari porselin putih....yang khas dari bubur adalah semua di campur dalam satu hidangan..diublek tumplek...layaknya makanan penjara...mungkin ini pula yang mengilhami orang2 inggris untuk membuat  idiom bahasa slang : "DOING PORIDGE" yang berkonotasi "sedang di penjara"...begitu pula istilah : " NASI TELAH MENJADI BUBUR", adalah idiom tentang penyesalan... ehm  bubur memang secara tidak langsung berhubungan dengan penjara,kemiskinan..dan penyesalan..

ada sebuah  penilitian  sebagai dasar tugas akhir dibidang hukum...yang dilakukan seorang mahasiswi  Maria Dwi M  ditahun 2003 di Rumah Tahanan Negara Kelas II B Pasuruan, ia meneliti PENGARUH KEMISKINAN TERHADAP TINDAK KEJAHATAN PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR. Dalam  hasil penelitiannya yang melatar belakangi tindak kejahatan tersebut adalah : (1)perkembangan teknologi dan perkembangan social-kultur dan politik, (2) pergaulan  ,3) kemiskinan....Undergraduate Theses from JIPTUMM / 2003-06-18 09:22:45Oleh : Maria Dwi M (97400094), Law

  Di dalam dunia pendidikan, kemiskinan  juga memengaruhi secara signifikan  kemampuan belajar dan daya serap murid di sekolah....Terutama murid yang berusia muda yang berasal dari keluarga miskin, dimana tidak begitu memperhatikan aspek gizi untuk menumbuh kembangkan kecerdasan otaknya....hal inilah yang menyebabkan timbulnya...GENERASI-GENERASI BARU YANG BODOH....yang terus berakar beranak pinak...sehingga terjadilah BENCANA KEFAKIRAN MASAL....inilah FENOMENA YANG KAYA MAKIN KAYA...YANG MISKIN MAKIN MISKIN...maka muncullah dualitas status MISKIN GENETIS dan KAYA GENETIS!

Seorang Karl Marx dalam bukunya "THE GERMAN IDEOLOGY" mengatakan :
"it is not the counciousness of man which determines their existence,but,on the contrary,it is their social existence which determines their counciness."
"bukan lah kesadaran manusia yang mernentukan keberadaaan mereka,akan tetapi sebaliknya, penghidupan sosial merekalah yang menetukan kesadaran mereka."


Bubur seafood saya makan...teksturnya yang lembut membuat saya terperangah...enak sekali...kaldu udang terasa sekali..saya pun menikmati bubur ini dengan kalem-kalem saja...dalam pikiran saya jika bubur semahal ini tidak enak...maka akan saya tumpahkan ke atas meja ini....saya melihat keluar  restoran ....ada rombongan wanita setengah baya dengan membawa..tas-tas kertas bertuliskan merek pakaian dan  sepatu mewah...melihat wanita-wanita  kaum borjuis itu saya bertanya-tanya...berapa budget yang dikeluarkan suami-suami mereka untuk mesuport penampilan mereka....baluran gengsi....bungkusan yang indah....dalamnya sama rasanya juga pasti sama...yang beda sensasinya!....jadi teringat tulisan dibak sebuah truk pengangkut pasir ,ketika saya berangkat kerja....bunyinya begini : BEDO RUPO , ROSO PODO...artinya beda wajah,akan tetapi rasanya sama...bubur ini saya nikmati sendiri...karena teman saya tidak mau menyentuhnya....takut MELARAT....
Tidak lah salah menempatkan diri sebagai BORJUIS KECIL...tapi perlu diingat sebelum jadi kaum itu dari status Apa anda dulu merangkak...kaum PROLETARIAT.

Borjuis adalah sebuah kata serapan dari bahasa Perancis "bourgeoisie" atau "bourgeois"dalam arti khusus yang dijelaskan di atas. Dalam tatanan feodal pra-revolusi Perancis, "bourgeois" adalah kelas untuk warga yang sebelumnya adalah anggota yang kaya dalam Golongan Ketiga. Kata Perancis "bourgeoisie" berkembang dari kata Perancis Lama burgeis, yang berarti "seorang warga sebuah kota" (bdk. bahasa Inggris Abad Pertengahan burgeis, bahasa Belanda Tengah burgher dan Jerman Bürger). Kata Prancis Lama burgeis sendiri berasal dari Bourg, yang berarti sebuah "kota pasar" atau desa abad pertengahan, kata ini sendiri berasal dari Bahasa Franka "burg", yang berarti "kota". Di bawah kapitalisme, istilah borjuis telah banyak digunakan sebagai ungkapan perkiraan setara untuk orang kelas atas. Kata ini juga berevolusi yang kemudian berarti pedagang dan pengusaha, dan sampai abad ke-19 umumnya bersinonim dengan "kelas menengah", yaitu orang-orang yang masuk dalam spektrum sosial ekonomi yang luas antara bangsawan dan petani atau kaum proletar. Karena kekuatan dan kekayaan kaum bangsawan memudar di paruh kedua abad ke-19, dan karena kelas pedagang dan kelas komersial menjadi dominan, kaum borjuis muncul sebagai pengganti dari digulingkannya kaum bangsawan dan kelas penguasa yang baru.     ( Oxford English Dictionary etymology)


strata kaum borjuis adalah seperti berikut :Borjuis,Borjuis pekerja,Proletariat,Proletariat pekerja,Petani/Hamba dalam dunia industi biasanya diejawantahkan dengan warna kerah :kerah putih,kerah biru,kerah abu-abu,kerah emas,kerah pink,kerah hijau....ada juga :kelas penguasa ,kelas kreatif,kelas budak,kelas menengah bawahan,kelas rendah...
saya jadi berpikir saya termasuk kelas apakah ya...kelas berat,kelas bantam,kelas welter,kelas bulu,kelas bulu ringan,atau kelas bulu ketek ya ?  menurut Badan Pusat Statistik kategori orang miskin adalah mereka dengan tingkat pengeluaran per kapita per bulan sebesar Rp211.726 atau sekitar Rp7000 per hari...kategori ini dianggap oleh banyak orang sebagai penyangkalan  dan manipulasi data yang dilakukan BPS..alih-alih untuk memberikan propaganda positif bahwa pemerintah telah berhasil  dalam membangun bangsa ini..padahal dengan kriteria yang salah akan menimbulkan kemiskinan yang terselubung...jujur saja apakah dengan  uang sejumlah itu...apakah anda bisa bertahan hidup di surabaya bersama keluarga anda?...jawabnya :anda tidak akan bertahan sampai seminggu! pemerintah kita yang sekarang  semakin parah imsonia nya...LUPA DIRI,BAHWA KEMASLATAN HIDUP RAKYAT DITENTUKAN OLEH KEBIJAKSANAAN YANG DIBUAT....BAGAIMANA JIKA IMSONIA ITU MAKIN MENGAKAR DAN MEMBABI BUTA? RAKYAT AKAN BERREVOLUSI MERAMPAS KEKUASAAN! ini selaras dengan teori Antonio Gramsci seorang  filsuf Italia, penulis, dan teoritikus politik.(1891-1937)...

.....Negara adalah ‘organisasi ekonomi dan politik dari kelas borjuis’. Bahkan, negara adalah kelas borjuis itu sendiri. Karena itu, dalam tubuh partai, tak boleh ada keinginan untuk menjalin kerjasama kelas dan penyelesaian konflik-konflik yang semata-mata bersifat formal karena semua ini hanya memperkuat dan melindungi mesin Negara. Jika sebuah partai ingin menjadi organ eksekutif dari kaum proletariat, maka partai tersebut harus bersikap keras pendiriannya secara luar biasa. Namun, ‘kekerasan pendirian ini tidak boleh menciptakan kelembaman’, akan tetapi mendorong yang lain untuk bergerak dan beraksi. Kaum proletariat tidak boleh mengakui kekuasaan eksekutif dari Pemerintah yang bersumber dari Parlemen, namun hanya boleh mengakui kekuasaan organisasi kelasnya sendiri karena hanya organisasi inilah, dan hanya organisasi ini saja, yang sanggup mewakili kepentingan-kepentingan dan cita-citanya. Dan konsep itu harus diperluas, harus diangkat ke atas dan bergerak melampaui batas-batas nasional agar bisa diidentifikasi hukum masyarakat secara umum dari setiap masyarakat manusia. Orang tak boleh mengabaikan keniscayaan historis yang muncul ‘secara niscaya sebagai konsekuensi dari kekuatan mesin, kuantitas barang, perluasan geografis dan kepadatan demografis Negara-negara’ dari rezim kapitalisme. Para negarawan borjuis pastilah akan bisa mengenali tanda-tanda tersebut, terutama saat mereka yakin bahwa kaum proletariat sungguh-sungguh telah siap bagi melakukan perebutan kekuasaan sosial, dan pengambilalihan industri besar dan hak milik atas tanah.....( disunting dari :Roli Maulidiansyah ,2009,Dunia Kata"KAUM BORJUIS DAN KAUM PROLETARIAT; SOSIALISME DAN KEBEBASAN")


dan kemiskinan itu seperti orang yang ngompol dicelana...semua orang bisa melihat,semua orang bisa membaui kepesingannya...sehingga mereka punya hak untuk berkata : MINGGIR KAMU BAU !..atau pergi begitu saja ...tetapi yang bisa merasakan kemiskinan adalah  si miskin itu sendiri..hebatnya si miskin sudah kena penyakit polip akut..sehingga ia tidak peduli dengan kemiskinannya....sebab mereka merasa bahwa hidup itu untuk menjalani...menjalani dan menjalani...... fuiihhh .....Tak terasa semangkok bubur besar...sudah habis...bubur yang biasanya disajikan untuk porsi  dua orang licin tanpa tersisa...teh tawar yang saya pesan,  saya teguk...dan saya pun bersendawa keras...WUAREG TENANNN....di meja masih menunggu banyak menu...dan sebelum berganti kemenu berikutnya....untuk mengenang ke enakkan bubur ini... saya kasih nama menu bubur ini : POVERTY  PORIDGE kalo saya artikan BUBUR KEMELARATAN..... dan saya pun melanjutkan ke menu berikutnya....MUMPUNG GERATIS...MARI KITA KEMON!
@rawont ,surabaya 2012