Minggu, 29 Januari 2012

LINGGASRAYA....HACHIKO....KAMU MEMANG ANJING!

"PATEK,BASONG,ASU,KIRIK" .....Beragam  sebutan ini sinonim dengan ANJING... beragam sinonim itu biasanya meluncur,dari mulut saya...tanpa bisa dibendung.seperti saat saya  dihianati...maka sayapun akan melemparkan  kata2 sampah dari mulut  berbibir tebal kesayangan saya ini : "kowe pancen ASU !" yang artinya kamu memang anjing! dan itu perkataan yang salah besar karena pada kenyataannya memang  salah...anjing adalah hewan yang baik dan terkenal dengan loyalitasnya pada majikannya...sampai matipun rela membela(cemooh saya :karena anjing makanya mau dibela2 in sampai mati...).
Banyak kisah-kisah yang menggambarkan kesetiaan seekor anjing...LINGGASRAYA....anjing  yang menemani ,perjalanan terakhir pandawa lima menuju kepuncak gunung himalaya.... melakukan bhakti mengundurkan diri dari urusan duniawi ,meninggalkan tahta kerajaan, harta, dan sifat keterikatan pada semua kebendaan....
dikisahkan dari babak terahir mahabarata :

" Di kaki gunung Himalaya, Yudistira menemukan anjing dan kemudian hewan tersebut menjadi pendamping perjalanan Pandawa yang setia. Saat mendaki puncak, satu per satu mulai dari Dropadi, Sadewa, Nakula, Arjuna, dan Bima meninggal dunia. Masing-masing terseret oleh kesalahan dan dosa yang pernah mereka perbuat. Hanya Yudistira dan anjingnya yang berhasil mencapai puncak gunung, karena kesucian hatinya....Dewa Indra, pemimpin masyarakat kahyangan, datang menjemput Yudistira untuk diajak naik ke swarga dengan kereta kencananya. Namun, Indra menolak anjing yang dibawa Yudistira dengan alasan bahwa hewan tersebut tidak suci dan tidak layak untuk masuk swarga.....Yudistira menolak masuk swargaloka apabila harus berpisah dengan anjingnya. ...
Indra merasa heran karena Yudistira tega meninggalkan saudara-saudaranya dan Dropadi tanpa mengadakan upacara pembakaran jenazah bagi mereka, namun lebih memilih untuk tidak mau meninggalkan seekor anjing.... Yudistira menjawab bahwa bukan dirinya yang meninggalkan mereka, tapi merekalah yang meninggalkan dirinya....Kesetiaan Yudistira telah teruji. Anjingnya pun kembali ke wujud asli yaitu Dewa Dharma, Ayahnya. ...Bersama-sama mereka naik ke sorga menggunakan kereta Indra. "


patung tembaga HACHIKO ....di depan Stasiun Shibuya Negeri sakura....satu lagi kisah tentang kesetiaan seekor anjing....kisah ini juga telah di filmkan di Jepang pada tahun1987....Hachiko Monogatari  dibintangi oleh Nakadai dalam film ini pernah menggemparkan Jepang...dan mencetak rekor penjualan tiket  yang fantastis 4 milyar Yen!....Film Hachi - A Dog’s Tale  adalah saduran ulang  dari kisah hachiko....film drama Amerika  rilisan tahun 2009 itu dibintangi aktor kondang Richard Gere yang memerankan  sebagai sang profesor....Dalam film produksi AS ...latar belakang dan tahun kejadiannya disesuaikan dengan zaman sekarang serta mengambil lokasi di AS. ...Film ini disutradarai Lasse Hallström (peraih penghargaan emas untuk filmnya Passion Venesia), dan ditulis oleh Stephen P. Lindsey ......

Seekor anjing setia Hachiko adalah sebuah kisah nyata yang terjadi pada 1924 di Jepang. Hachiko, anjing ras Akita, oleh tuannya Ueno Hidesa-buro dibawa pindah ke Tokyo. Ueno adalah profesor jurusan ilmu pertanian di Universitas Tokyo. Setiap pagi Hachiko selalu berada di depan pintu rumah mengantar keberangkatan Ueno ke kantor, dan senja harinya ia berlari ke Stasiun KA Shibuya menyambut kedatangan tuannya dari kantor.Kebahagiaan dan kebersamaan mereka terus berlangsung hingga 1925. Pada suatu malam, Ueno tahu-tahu tidak pulang seperti biasanya, ia mendadak terserang stroke di universitas dan tidak tertolong lagi. Sejak itu ia tak pernah kembali ke stasiun kereta api di mana temannya si Hachiko tetap setia menunggu.Sepeninggal Ueno Hidesaburo, Hachiko dipelihara oleh Kobayashi Kikusaburo, namun Hachiko seringkali melarikan diri dari rumah Kobayashi dan secara rutin kembali ke tempat tinggalnya yang lama. Hachiko tidak mengetahui kalau tuannya telah meninggal.Setelah berkali-kali kecewa, ia mulai menyadari tuannya sudah tak tinggal di rumah lama itu lagi. Maka ia berlari ke Stasiun Shibuya, karena teringat dahulu selalu menjemput tuannya pulang dari kantor di tempat itu. Setiap hari, ia berdiam menanti kedatangan Ueno Hidesaburo, akan tetapi setiap hari ia selalu pulang dengan kecewa, tak menemukan tuannya diantara kerumunan penumpang.Hal itu berlangsung selama 10 tahun. Hachiko selalu muncul tepat waktu di stasiun setiap senja dan menanti KA merapat di peron. Suatu ketika, seorang murid Ueno Hidesaburo menemukan Hachiko di stasiun itu dan mengikutinya kembali ke rumah Kobayashi.Dari cerita Kobayashi ia mengetahui kisah Hachiko. Tak lama kemudian, murid itu mempublikasikan artikel tentang anjing ras dari Kabupaten Akita dan di dalam laporan itu tercakup kisah tentang Hachiko.Pada 1932, artikel tersebut dimuat di sebuah surat kabar terbesar di Tokyo, maka seketika Hachiko mencuri perhatian seluruh masyarakat Jepang. Kesetiaan terhadap tuannya telah mengharukan rakyat Jepang. Para guru dan wali murid menjadikan Hachiko sebagai contoh kesetiaan terhadap keluarga dalam mendidik anak, ia telah mengajarkan kepada masyarakat mengenai cinta dan kesetiaan tulus yang pantang menyerah.....Mereka menyebutnya “Anjing setia”.  Pada April 1934, warga setempat mendirikan patung tembaga Hachiko di depan Stasiun Shibuya. Hachiko sendiri juga menghadiri acara pembukaan patung tersebut. Di kemudian hari, pintu masuk stasiun yang ada di dekat patung tembaga tersebut dinamakan “Pintu masuk Hachiko”....

Saya sunting kalimat dari Xia XiaoQiang (The Epoch Time )yang mengomentari kisah kesetiaan seekor anjing dlm film Hachi - A Dog’s Tale  : "Rasanya sulit sekali untuk tidak menitikkan air mata ketika menonton film ini. ..Penantian selama 10 tahun, bagi seekor anjing, adalah penantian seumur hidupnya. Kesetiaan dan penantian terhadap tuannya begitu tulus dan sederhana. Andaikata si anjing-setia itu berharap memperoleh suatu imbalan, maka hanyalah berupa perjumpaan kembali dengan tuannya...Persis seperti pada ending cerita, di mana salju turun di malam hari, sang anjing-setia yang sudah menua sedang berbaring di tempat tak jauh dari pintu masuk stasiun. Ia perlahan-lahan menutup kedua matanya. Dalam penantian sebelum ajal, sang tuan mendadak muncul dari pintu masuk stasiun, lalu ia berlari menubruk tuannya....Perjumpaan adalah takdir pertemuan, tidak hanya antara manusia, namun juga antara manusia dengan anjing.... "

PUFFF...saya menghela nafas panjang....jadi teringat cerita saudara saya  BEBEN yang memiliki anjing  HUSKY..peranakan dari CANADA yang diberi nama SANDIO dan SANDIRA....saya pernah saya tanyakan  artinya siSAN DI Ongkosi dan siSAN DIRAgati,klo dibahasa indonesiakan : sekalian diongkosi ,sekalian dibiayai....alkisah...dulu si sandira beranak 3 ekor anak anjing (bukan kucing )...karena kandangnya terlalu lembab dan kurang higenis  maka anak-anaknya sakit  dan ada yang mati...karena takut mati semua akhir sianak anjing dipisah dari induknya...si induk stress  tidak mau makan.. .dan MENANGIS.. kata saudara saya  baru sekali dalam hidup ia melihat anjing menangis...mulai DETIK, JAM, HARI,BULAN,dan TAHUN itu...si beben saudara saya bersumpah tidak mau lagi makan TONGSENG JAMU ! .....dan saya pun mengomentari saudara saya tersebut : "mosok anjing kok makan anjing "....hahaha..saya hanya bercanda..
dari semua ceita yang saya dapat diatas maka presepsi saya tentang anjing menjadi lebih jelas..saya berjanji tidak akan misuh dan mengucapkan sumpah serapah menggunakan kata-kata ANJING! akan saya ganti dengan kata-kata yang lain..yaitu KORUPTOR!.... "DASAR KORUPTOR.!" atau "KAMU MEMANG KORUPTOR !"..atau.."KOWE KI PANCEN KORUPTOR TENAN !.@malang.2012